Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Tak Masalah jika Deddy Mizwar Jadi Jubir Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 28/08/2018, 17:47 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai, tidak masalah jika Deddy Mizwar menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019.

Sebab, Deddy saat ini tidak berada dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat.

"Setahu saya sih Deddy Mizwar salah satu pendiri, tapi struktur DPP tidak masuk. Kedua, di Jawa barat, setahu saya dia juga sudah enggak termasuk," kata Syarif saat dihubungi, Selasa (28/8/2018).

"Sebenarnya secara pribadi dia bebas-bebas saja. Kita hargai lah. Hak dia lah untuk kesana," tambahnya.

Baca juga: Deddy Mizwar Ditunjuk Jadi Juru Bicara Kampanye Jokowi-Maruf

Syarif tidak mengetahui pasti apakah Deddy Mizwar saat ini masih mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Demokrat dan tercatat sebagai kader berlambang mercy.

Oleh karena itu, ia enggan berkomentar lebih jauh soal kemungkinan sanksi bagi Deddy Mizwar karena mendukung Paslon yang berbeda.

Partai Demokrat pada Pilpres 2019 memutuskan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Tapi kalau hanya berpegang pada KTA saya pikir nggak ada masalah. Yang kita permasalahkan kalau dia ada di kepengurusan DPP," kata dia.

Baca juga: Disebut Jadi Jubir Jokowi-Maruf, Ini Kata Deddy Mizwar

Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, sebelumnya mengungkapkan, pihaknya menunjuk mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai juru bicara tim kampanye Jokowi-Ma'ruf.

Hasto menjelaskan, keputusan ini diambil setelah tim berkoordinasi dengan Jokowi.

"Sebagai bagian dari penggalangan dan upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye, kami telah memutuskan dan sesuai hasil koordinasi dengan Bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar menjadi salah satu juru bicara," kata Hasto di Rumah Cemara 19, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Baca juga: Tanggapi Gerakan #2019GantiPresiden, Demokrat Bandingkan Jokowi dengan SBY

Sementara itu, Deddy Mizwar membenarkan dirinya diminta menjadi salah satu jubir Jokowi-Ma'ruf.

"Iya, komunikasi sudah dilaksanakan, ngobrol-ngobrolnya sih sudah, ya," ujar Deddy ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa.

Meski demikian, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut mengaku, belum memutuskan apakah akan menerima tawaran itu atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com