Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Sempat Galau Saat Diminta Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 15/08/2018, 21:05 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat galau saat ditawari posisi Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Jusuf Kalla awalnya menolak tawaran itu, namun keesokan harinya mengaku akan mempertimbangkannya.

"Pak JK hari Kamis sempat tidak mau, hari Jumat pagi beliau menyampaikan mempertimbangkan, begitu ya," kata pria yang akrab disapa Romy ini, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Namun, pada akhirnya, Kalla pun kembali sikap awalnya, yakni menolak untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Alasannya, Kalla ingin fokus untuk mengurus pemerintahan di setahun terakhirnya menjabat wakil presiden.

"Setelah berdiskusi lebih jauh, beliau lebih berkeinginan berkonsentrasi menyelesaikan tugas untuk satu tahun terakhir ini. Mengingat nanti Presiden akan sesaat cuti untuk kampanye. Kami pahami jalan berpikir beliau itu," kata Romy.

Baca juga: Sekjen PPP: Jusuf Kalla Tak Akan Bermanuver

Romy menambahkan, meskipun batal jadi ketua tim pemenangan, namun JK tetap akan ada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Jusuf Kalla diberi posisi sebagai Ketua Tim Penasihat. Dengan begitu, JK tetap bisa berkontribusi bagi pemenangan Jokowi-Ma'ruf, namun waktunya juga tidak akan banyak terbuang.

Mengenai pengganti JK sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, menurut Romy, saat ini sudah mengerucut ke tiga nama.

Romy menolak menyebut tiga nama yang dimaksud. Namun, menurut dia, ketiganya adalah laki-laki dan tidak berasal dari partai politik.

Jokowi sebelumnya menyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah bersedia menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Iya (sudah bersedia). Saya sudah bicara dengan beliau," ujar Jokowi, usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018).

Baca juga: Fadli Zon Kritik Kesediaan Jusuf Kalla Gabung Tim Kampanye Jokowi

Jokowi mengatakan, keputusan pemilihan ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf ada di tangannya. Oleh karena itu, ia sudah berbicara dengan JK.

Namun belakangan, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengungkapan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

"Pak Jokowi itu mintanya (agar JK jadi) ketua tim sukses, tapi setelah berbicara dengan Bu Mega dan lain-lain, Pak JK memberitahukan bahwa secara teknis susah pemerintah siapa yang jalankan?" ujar Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Kompas TV Sebelum menyatakan kesediaan sebagai tim penasihat JK sempat diminta kesediaanya untuk menjadi ketua tim sukses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com