JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mendeklarasikan dirinya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2019.
Deklarasi dilakukan di depan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) 23.30 WIB.
Namun, petinggi Partai Demokrat tidak tampak dalam deklarasi tersebut. Seperti diketahui, sebelum deklarasi Prabowo menjalin komunikasi intensif dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Prabowo Ajukan Sandiaga, SBY Tawarkan AHY
Bahkan, beberapa saat sebelum deklarasi, Prabowo sempat mendatangi kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Prabowo mengatakan, dirinya terus membangun komunikasi dengan Partai Demokrat. Kendati demikian, ia mengakui proses tersebut tidak mudah.
"Saya ketemu Mbak Puan, saya ketemu senior saya SBY. Saya terus berusaha membangun suatu koalisi yang besar untuk memberikan solusi," ujar Prabowo saat deklarasi.
"Saya pun berunding terus dengan PKS, PAN, dan Demokrat. Memang membangun suatu koalisi tidak mudah karena banyak yang harus kita pertemukan," ucapnya.
Baca juga: Hanya 20 Menit, Prabowo Tinggalkan Rumah SBY
Prabowo menuturkan, sejak awal Gerindra, PAN, dan PKS telah membentuk suatu koalisi secara de facto.
Koalisi tersebut telah bersama sejak Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Akhirnya, PAN dan PKS menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga untuk maju pada Pilpres 2019.
"Pada saat ini baru saja pimpinan dari tiga partai politik, yaitu PKS, PAN, dan Gerindra, telah memutuskan dan memberikan kepercayaan kepada saya Prabowo Subianto dan Saudara Sandiaga Salahudin Uno untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," kata Prabowo.