LRT yang sedianya akan menyambungkan sejumlah tempat hingga GBK, pada tahap pertama ini akan menghubungkan dua tempat di Jakarta Timur, Velodrome dan Equestrian (ketangkasan Berkuda). Uji coba pertama akan dilakukan pada 10 Agustus 2018.
Rangkaian Kereta dari Korea Selatan ini memang sungguh canggih. Ada beberapa buah CCTV di setiap gerbong. Untuk standar keamanan tersedia alat pembuka pintu darurat layaknya pesawat terbang hingga komunikasi ke pusata komando LRT.
Rangkaian kereta juga bisa meliuk di tikungan tajam, tidak seperti kereta listrik (KRL) atau MRT yang geraknya terbatas. Hanya sayang, daya angkut LRT lebih sedikit dibanding KRL atau MRT.
Kecepatannya pun lebih rendah. LRT hanya melaku di kecepatan 40-60 km per jam. Tapi, untuk bermanuver di tengah kota, LRT jagonya.
Tiga hal krusial
Bagaimana pelaksanaan Asian Games nanti?
Tiga hal yang jadi persoalan krusial adalah kesiapan atlet Indonesia untuk meraih kemenangan, infrastruktur pendukung, dan kenyamanan serta suara dari atlet dan ofisial Negara lain. Tiga hal itu menjadi kunci utama sukses Asian Games 2018.
Pertaruhan politik yang bisa menggerus suara atau bahkan sebaliknya menaikkan suara pada kontestasi pilpres 2019 tak bisa dipungkiri bakal terjadi. Dua tokoh yang akan terdampak sukses atau tidaknya perhelatan Asian Games adalah Jokowi dan Anies Baswedan.
Jokowi adalah Presiden, Sang Petahana, Tuan Rumah acara. Sementara, Anies Baswedan juga Tuan Rumah di Jakarta karena ia adalah Gubernur DKI Jakarta. Namanya kerap disebut-sebut sebagai calon potensial pendamping Prabowo Subianto, calon penantang Jokowi di Pilpres 2019.
Lepas dari ini semua, Asian Games adalah ajang pertandingan antar bangsa di Asia. Seharusnya menjadikan kebanggaan bersama, bukan dijadikan momen untuk berseteru antar dua kubu.
Doa 260 juta rakyat Indonesia lebih berarti bagi kemenangan atlet-atlet kita ketimbang ribut-ribut menjelang pemilu tahun depan.
Saya Aiman Witjaksono.
Salam!