Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Fadli Zon soal Penunjukkan Komisaris BUMN, Ini Kata Ngabalin

Kompas.com - 28/07/2018, 19:07 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, enggan menanggapi secara serius kritik yang dilontarkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon terkait pengangkatannya sebagai anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I.

Ngabalin menilai kritik yang disampaikan Fadli Zon itu sebagai bentuk kenyinyiran.

Selain itu, Ngabalin juga meminta Fadli Zon untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya dalam berpolitik dengan baik.

"Barangkali Si Fadli Zon agak gatal badannya kalau tidak nyinyir ke Ali Mochtar Ngabalin, tambah sakit. Tapi tidak apa-apa saya mesti memaafkan dia karena dia kan sahabat saya. Bilang sama Fadli Zon bahwa salam dari Ali Mochtar Ngabalin," ujar Ngabalin saat ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).

"Bilang sama Fadli Zon bahwa ini adalah waktu kita, generasi kita sekarang. Karena itu perbaiki akhlak, tingkatkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya dalam berpolitik dengan baik. Jangan lupa dia itu wakil ketua DPR," ucapnya.

Baca juga: Jabat Komisaris AP I, Ngabalin Berterima Kasih ke Menteri BUMN

Ngabalin pun menegaskan bahwa penunjukkannya sebagai komisaris telah melalui proses yang benar dan sesauai regulasi

Menurut dia, sudah sejak lama Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan seleksi terhadap dirinya. Bahkan, menurut dia, seleksi dilakukan sebelum menjabat tenaga ahli di KSP.

Ia memastikan pemerintah tidak salah langkah dengan menunjuknya sebagai anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I.

"Sebetulnya sudah lama Ibu Rini melakukan seleksi dan memeriksa saya, menanyakan saya tentang latar belakang, kemampuan saya memimpin, bisa memberikan nasehat dan saran-saran. Kan posisi komisaris itu seperti itu," kata Ngabalin.

Sebelumnya, Fadli Zon menilai jabatan komisaris PT Angkasa Pura I yang diberikan kepada Ali Mochtar Ngabalin, sebagai hadiah.

Baca juga: Fadli Zon Nilai Jabatan Komisaris AP I sebagai Hadiah untuk Ngabalin

Sebab, menurut Fadli Zon, jabatan tersebut diberikan kepada Ngabalin yang bukan ahli pengelolaan transportasi udara.

"Iya mungkin ini hadiah, saya kira tepatlah istilah itu. Hadiah gitu ya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

"Sebenarnya, pemerintah itu, kan, tidak konsisten memberikan jabatan-jabatan profesional kepada orang-orang yang belum tentu ahli di bidangnya," ujar Fadli Zon.

Fadli menambahkan, penunjukan komisaris yang bukan dari kalangan ahli menjadikan BUMN seperti "sapi perahan".

Ia mengatakan, BUMN kerap menampung tim sukses yang dulunya memenangkan penguasa.

Menurut Fadli, semestinya komisaris BUMN diisi kalangan profesional sehingga mampu mencapai keuntungan yang optimal bagi negara.

"Hasilnya kayak begini, BUMN kita amburadul. Karena BUMN kita orang-orangnya bukan orang profesional. Saya kira ini harus dikoreksi," ucap Fadli.

Kompas TV Terpilih memegang jabatan sebagai Komisaris Angkasa Pura, Ali Mochtar ngabalin resmi mengajukan pengunduran diri dari kepengurusan DPP Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com