Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Bandingkan Jokowi dengan SBY soal Keberanian Umumkan Cawapres

Kompas.com - 26/07/2018, 21:58 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menantang Presiden RI Joko Widodo untuk segera mengumumkan calon wakil presidennya untuk Pemilu Presiden 2019.

“Saya pikir ini menandakan semakin jelas di pihak lain sebut solid di pemerintah atau kabinet, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan karena cuma ada di kantong calonnya, tetapi kantongnya banyak. Jadi, keluarkanlah yang ada di kantongnya, supaya orang tidak menebak-nebak," kata Didi, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Didi membandingkan kepempinan SBY pada periode 2009 dengan Jokowi jelang Pemilu 2019 yang memiliki perbedaan.

Baca juga: Wasekjen PPP: Bukankah Elit Demokrat Bilang Siapapun Koalisinya, AHY Cawapres?

Menurut dia, pada saat pilpres 2009, SBY mendeklarasikan pendampingnya jauh sebelum masa pendaftaran.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin Saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).Reza Jurnaliston Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin Saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

"Ini situasi berbeda dengan 2009 kalau kita lihat pada saat itu, jauh sebelum pendaftaran Pak SBY sudah berani menunjukkan cawapresnya Pak Boediono, tidak perlu menunggu injury time," ujar Didi.

Hal tersebut, tutur Didi, mampu memberikan kesempatan dan kepastian kepada masyarakat untuk mengecek figur yang akan dipilihnya.

Baca juga: Demokrat: Bila Jokowi Ingin Kami Bergabung, Beritahu Siapa Cawapresnya

"Jadi, tidak menunggu saat-saat dua minggu bahkan sehari dua hari (penutupan pendaftaran) dan ternyata tambah solid karena masyarakat tidak dibiarkan menebak-nebak untuk membeli kucing dalam karung," kata dia.

Hingga saat ini belum ada pasangan calon baik presiden atau wakil presiden di Pilpres 2019. Padahal waktu pendaftaran yang telah ditetapkan KPU adalah tanggal 4-10 Agustus 2018.

Sebelumnya, Jokowi mengaku akan memutuskan calon wakil presidennya untuk Pemilu Presiden 2019 dalam satu-dua pekan ini.

Baca juga: Usung Pemimpin Muda, Demokrat Sandingkan AHY dengan Emmanuel Macron

"Ya, dalam satu-dua minggu inilah kami putuskan. Jadi, silakan bersaing satu-dua minggu ini," kata Jokowi saat pidato perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-20 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/7/2018) malam.

Karenanya, kata Jokowi, semua orang masih punya kesempatan untuk bersaing menjadi pendampingnya pada pilpres mendatang.

Jokowi pun mengungkapkan, saat ini belum ada nama cawapres yang ia kantongi meski rutin bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik pendukungnya.

Kompas TV Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menemui Sekjen PDI Perjuangan di kantor DPP PDI-P di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com