JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, semestinya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu mengingkari upaya menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
Hal itu disampaikan Baidowi menanggapi bantahan SBY terkait upaya menjadikan AHY sebagai cawapres.
"Adapun Ihwal AHY, bukankah banyak elite Demokrat yang sedari awal selalu bilang bahwa siapapun koalisinya, AHY cawapres," kata Awi, sapaannya, melalui keterangan tertulis, Kamis (26/7/2018).
Baca juga: Demokrat DKI: Cawapres Harus AHY, Capres Tak Mesti Prabowo
Bahkan, kata Awi, ada upaya menyimulasikan nama AHY dengan dipasangkan pada sejumlah capres. Menurut Awi, hal itu merupakan ikhtiar Demokrat untuk menjadikan AHY cawapres.
"Lantas belakangan ada statement soal cawapres AHY bukan harga mati, itu karena dinamika politik yang sepertinya kurang memungkinkan untuk berkeras dengan sikap awal. Semua itu fakta dan bisa ditelusuri di jejak digital yang masih ada," lanjut dia.
SBY sebelumnya mengungkapkan bahwa Partai Demokrat tak ngotot untuk mendapatkan posisi cawapres pendamping Prabowo. Menurut SBY, Partai Demokrat mengharapkan hadirnya calon terbaik.
Baca juga: Demokrat Optimistis AHY Bisa Jadi Cawapres bagi Prabowo
"Saya keluarkan statement, bagi Demokrat cawapres bukan harga mati, yang penting pasangan capres dan cawapres paling tepat dan paling baik dalam lima tahun ke depan, bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik," ujar SBY dalam jumpa pers usai pertemuan di kediamannya, Selasa (24/7/2018).
SBY mengungkapkan, sebuah hal yang logis jika setiap parpol ingin agar salah satu kadernya menjadi capres atau cawapres. Akan tetapi, dia memastikan Partai Demokrat tidak bersikeras kadernya wajib menjadi cawapres.