Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Todong" Chairul Tanjung Bantu Pembangunan Menara MUI

Kompas.com - 26/07/2018, 13:12 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo "menodong" pengusaha Chairul Tanjung. Jokowi meminta bos Trans Corp itu menyumbangkan sebagian hartanya untuk membangun menara Majelis Ulama Indonesia.

Hal itu terjadi saat Presiden Jokowi menghadiri acara peletakan batu pertama MUI di Jalan Raya Mabes Hankam, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, ia akan ikut mewakafkan sebagian hartanya untuk pembangunan menara MUI itu.

"Meski saya bukan orang kaya, nanti saya sedikit-sedikit Pak kiai. Untuk memberikan semangat agar menara MUI bisa segera diselesaikan dan MUI bisa memiliki sendiri kantor yang besar," kata Jokowi.

Jokowi meyakini, masih banyak lagi orang-orang yang akan menyumbang untuk pembangunan menara MUI. Termasuk dari para konglomerat.

Kepala Negara lalu "menodong" Chairul Tanjung yang juga hadir pada acara tersebut.

"Ini kan baru saya yang naik. Pak Chairul Tanjung belum naik ke panggung. Tadi pagi saya baca beliau ini masuk lima besar orang terkaya di Indonesia," kata Jokowi.

Gaya "menodong" Jokowi itu langsung disambut gelak tawa hadirin, tak terkecuali Chairul Tanjung sendiri.

"Jadi tolong pak kiai, Pak Chairul Tanjung ini dilaporkan wakafnya berapa. Belum yang lain-lain, akan saya tegur satu per satu," sambung Jokowi.

Nilai bangunan Menara MUI seluas 15.000 meter persegi dengan bangunan 20 lantai ini adalah Rp 600 miliar.

MUI akan membeli Menara ini dengan dana yang berasal dari wakaf, infak, dan sedekah dengan skema reksadana Syariah. Ditargetkan, MUI sudah bisa melunasinya dalam lima tahun.

"Jadi MUI hanya mengelola, ini punya umat," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.

Pembangunan menara MUI ditargetkan selesai sebelum Munas MUI 2020. Sebanyak 4-5 lantai nantinya akan digunakan sebagai kantor oleh MUI. Selebihnya akan disewakan untuk perkantoran komersial. Ada juga sebagian yang akan digunakan untuk sentra kuliner halal dan pusat bisnis syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com