Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

328 Jemaah Haji Indonesia Tersesat di Masjid Nabawi, Hati-hati Penipuan

Kompas.com - 23/07/2018, 07:11 WIB
Bayu Galih

Editor

Sumber Antara

MEKKAH, KOMPAS.com - Sebanyak 328 jemaah haji asal Indonesia di Madinah, Arab Saudi, tersesat. Informasi ini diketahui berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Gejala tersesat jemaah haji itu dapat diamati dari mereka yang tidak tahu jalan kembali ke pemondokan setelah beribadah di Masjid Nabawi sejak tanggal 16 Juli 2018 hingga Minggu waktu setempat.

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) Haji Daerah Kerja Madinah, Maskat Ali Jasmun mengatakan, 328 jemaah haji itu baru yang tercatat di data server atau peladen Linjam.

"Yang tidak tercatat tentu jauh lebih banyak," kata Maskat yang kini berada di Mekkah, dikutip dari Antara, Senin (23/7/2018).

Jemaah haji yang tidak tercatat, ujar dia, termasuk yang ditemukan petugas tapi tidak dilaporkan dan langsung diantar ke pemondokan.

Baca juga: Setelah 7 Tahun Menabung, Pedagang Bakso Ini Berangkat Haji

Umumnya jemaah yang tersesat merupakan yang berusia lanjut. Menurut Maskat, mereka bingung dengan banyaknya pintu keluar Masjid Nabawi yang memiliki 42 gerbang.

Setiap gerbang memiliki nomor dengan aksara berukuran besar. Seharusnya setiap jemaah mengingat dari gerbang mana masuk dan selanjutnya keluar dari nomor gerbang yang sama.

Maskat mengatakan, jemaah haji yang tersesat banyak yang tidak memperhatikan nomor gerbang itu.

Rentan penipuan

Maskat mengatakan, banyaknya jemaah haji yang tersesat di Masjid Nabawi kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan penipuan.

Biasanya, menurut dia, jemaah haji asal Indonesia ditipu dengan berpura-pura membantu mereka yang tersesat.

"Pura-pura bantu yang kesasar, diantar menggunakan mobil. Pandai sekali menggunakan bahasa yang sama sehingga jemaah percaya tapi ujung-ujungnya ambil uang jemaah," kata Maskat.

Untuk itu, dia mengimbau jemaah tidak mudah menerima bantuan tanpa ada kejelasan identitas pihak penolong.

Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Ikut Antar Calon Haji Sampai Asrama

Selain itu, jemaah haji yang tersesat bisa mencari petugas haji Indonesia. Ciri-ciri petugas Indonesia bisa dikenali dari seragamnya.

Petugas akan membantu jemaah tersesat untuk mengantar mereka ke pemondokan.

Kepala Daerah Kerja Madinah Muhammad Khanif mengatakan jika jemaah mengalami kendala tersesat dan persoalan lain bisa mendatangi petugas di gerbang tempat petugas siaga.

"Jika ada kesulitan, datang saja ke tempat petugas yang tersebar di gate 21, 15, 6 dan 37 Masjid Nabawi," kata dia.

(Antara)

Kompas TV Kementerian haji dan umrah Arab Saudi ingin pelaksanaan haji 2029 sudah dilengkapi peralatan yang serba canggih.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com