Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapal Haji pada Masa Lalu: Ambulombo

Kompas.com - 19/07/2018, 14:29 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum 1979, pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi menggunakan dua pilihan moda transportasi, yaitu jalur laut dan udara.

Pengangkutan jemaah calon haji menggunakan transportasi udara dimulai sejak 1952. Sementara, penggunaan kapal laut sudah berlangsung sejak dulu hingga terakhir pada 1979.

Banyak kisah dari perjalanan haji menggunakan kapal laut. Di Indonesia, ada beberapa kapal laut yang melayani perjalanan haji. Satu di antaranya adalah Kapal Ambulombo.

Harian Kompas, 12 Januari 1966, memberitakan, Kapal Ambulombo diberangkatkan dari tiga pelabuhan di Indonesia, yakni Surabaya, Tanjung Priok (Jakarta), dan Padang.

Kapal ini mengangkut sekitar 400 jemaah calon haji, dengan lama perjalanan sekitar satu bulan.

Suasana salat berjamaah calon jemaah haji di geladak Kapal Ambulombo.Dok. Kemenag/haji.kemenag.go.id Suasana salat berjamaah calon jemaah haji di geladak Kapal Ambulombo.

Kisah yang terdokumentasikan soal perjalanan Kapal Ambulombo mengantarkan calon jemaah haji menuju Tanah Suci, di antaranya, saat kapal ini mengalami kerusakan pada 1966.

Baca juga: Dari Tampomas hingga Abeto, Kapal Laut yang Pernah Angkut Jemaah Haji Indonesia ke Jeddah

Saat itu, Biro Penerangan Departemen Urusan Haji, seperti dikutip Harian Kompas, 22 Januari 1966, menyebutkan, rusaknya kapal ini menyebabkan jemaah diangkut menggunakan kapal haji lainnya, yaitu Kapal Tjut Nyak Dien dan Kapal MH Thamrin.

Dengan pemindahan kapal ini, maka Kapal Tjut Nyak Dien dan Kapal MH Thamrin mengalami beberapa perubahan rute, yaitu:

  • Kapal Tjut Nyak Dien

    Kapal Tjut Nyak Dien yang bertolak dari Jakarta dengan mengangkut 611 jemaah pada 26 Januari 1966, singgah di Padang pada 28 Januari 1966 untuk mengangkut 185 jemaah calon haji.

    Pada 30 Januari 1966, kapal ini singgah di Sabang (Banda Aceh), dan mengangkut 100 jemaah calon haji.

    Setelah itu, kapal diberangkatkan ke Jeddah.

  • Kapal MH Thamrin

    Kapal MH Thamrin berangkat dari Surabaya pada 25 Januari 1966 dengan mengangkut 581 orang. Kemudian, kapal ini singgah di Palembang pada 30 Januari 1966 untuk mengangkut 289 jemaah calon haji.

    Rute selanjutnya kapal ini adalah Dumai (Riau) pada 2 Februari 1966 dengan mengangkut 238 orang jemaah calon haji. Dari Riau, kapal berangkat menuju Jeddah.

Tak ada keterangan kapan terakhir Kapal Ambulombo digunakan untuk pengangkutan haji. Pemberitaan Harian Kompas, 23 April 1968, menyebutkan, kapal ini seharusnya sudah "diistirahatkan" karena sudah menjadi besi tua.

Konstruksi baja badan kapal sudah sangat tua dan tipis.

Kapal Ambulombo yang dibeli dari Australia merupakan kapal keluaran tahun 1935. Pada tahun 1968, tipe dan sparepart kapal itu sudah tidak diproduksi lagi.

Dengan keterbatasan perangkat pengganti, jika Kapal Ambulombo mengakami kerusakan, maka spareparts diganti secara darurat terus menerus.

Selain itu, lambung flat baja pada bagian bawah kapal tersebut rata-rata sudah sangat tipis yaitu kira2 5 mm.

Sementara, as pada dua propeller atau baling-baling kapal sering bocor. Akibatnya, Kapal Ambulombo mengalami kerusakan hampir setiap tahun dengan kondisi mesin dan pipa kapal yang sudah sangat tua.

Kompas TV Adapun jumlah calon haji kloter pertama jemaah dari seluruh Indonesia mencapai 4.486 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com