Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS: Pencapresan Prabowo Masih Dipertimbangkan Mitra Koalisi

Kompas.com - 16/07/2018, 23:53 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Bidang Politik, Hukum, dan HAM Al Muzzammil Yusuf menuturkan bahwa rencana pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 masih menjadi pembahasan di antara parpol mitra koalisi.

Menurut Muzzammil, semua pihak masih membahas berbagai pertimbangan dan kemungkinan. Namun, ia tidak menyebutkan faktor-faktor apa saja yang masih menjadi pertimbangan.

"Ya semua faktor dipertimbangkan. Semua itu akumulasi," ujar Muzzammil saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/7/2018).

"Semua kemungkinan masih mungkin muncul dan semua partai kita hormati untuk berdialog dengan siapa pun. Mudah-mudahan calon terbaik yang akan memimpin bangsa ini," ucapnya.

Muzzammil mengatakan, wacana mengusung Prabowo sebagai capres belum mengerucut pada suatu kesepakatan.

Baca juga: Presiden PKS: Belum Ada "Agreement" Usung Prabowo sebagai Capres

Kendati demikian, ia tidak menampik nama Prabowo menjadi figur penantang Presiden Joko Widodo yang dibicarakan oleh mitra koalisi.

"Kalau kami melihat calon-calon di berbagai survei yang muncul memang incumbent dan Prabowo, tambah lagi dan lain-lain ada nama lain. Jadi saya kira nama Pak Prabowo ada di situ," kata Muzzammil.

Selain itu, Ia mengatakan, parpol koalisi juga masih membuka pintu bagi partai lain yang ingin bergabung. Ia berharap partai yang belum menyatakan dukungan, yakni Partai Demokrat, bersedia bergabung dengan koalisi.

"Dengan Demokrat kami buka komunikasi, dengan siapa saja. Dengan Cak Imin kalau mereka juga mau," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden PKS Sohibul Iman di kediaman pribadinya, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7/2018). Saat pertemuan hadir pula Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Pertemuan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB dan berlangsung 1 jam.

Baca juga: Sekjen Demokrat Sebut Bakal Ada Kejutan di Pertemuan Prabowo dan SBY

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, pertemuan itu digelar untuk membahas persoalan koalisi pada Pilpres 2019.

"Siang tadi mulai sekitar pukul 12.00, Pak Amien Rais, Presiden PKS dan Ketua Umum PAN, mengadakan pertemuan tertutup membahas koalisi," ujar Sugiono melalui pesan singkat, Sabtu (14/7/2018).

"Pertemuan berlangsung selama 1 jam lebih karena Pak Amien harus ke bandara menuju Yogya," ucapnya.

Sugiono menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut disepakati Gerindra, PKS, dan PAN akan berkoalisi serta mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2019.

Sementara terkait figur cawapres, kata Sugiono, akan dibicarakan pada pertemuan selanjutnya.

"Dalam pertemuan itu disepakati presiden tetap Prabowo dan untuk wakil akan dibahas pada pertemuan berikutnya," ucapnya.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com