Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Bertemu SBY, Puan Yakin Golkar Tak Akan Tinggalkan Koalisi

Kompas.com - 11/07/2018, 20:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani menilai pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (10/7/2018) lalu, adalah silaturahim biasa.

Meski tidak mengetahui pasti apa isi perbincangan Airlangga dengan SBY itu, namun ia yakin bahwa keduanya tidak membicarakan mengenai arah koalisi dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

"Menurut saya, itu silaturahmi biasa saja dilakukan. Bukan tidak mungkin tidak dilakukan. Tapi itu ya silaturahim," ujar Puan saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

"Silaturahim itu bisa juga bicara masalah lain di luar politik. Meski ya saya enggak tahu juga, tanyakan ke Pak Airlangga dan Pak SBY saja," lanjut dia.

Baca juga: Airlangga Hartarto Temui SBY, Politisi PDI-P Berprasangka Baik

Khusus soal Demokrat yang getol sekali mengajak partai politik bergabung ke dalam koalisi sendiri, Puan juga yakin Golkar tidak akan meninggalkan koalisi Jokowi.

"Sampai saat ini kan Golkar masih menyatakan bareng-bareng sama Pak Jokowi. Itu yang kita pegang ya," ujar Puan.

Saat ditanya apakah PDI Perjuangan memiliki langkah untuk mengantisipasi agar Golkar tidak meninggalkan koalisi Jokowi, Puan yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu tidak mau mengurusinya.

"Saya kan PDI-P, ya ngurusin PDI-P saja ya," lanjut dia.

Baca juga: Airlangga Bertemu SBY, Golkar Minta Tak Dibenturkan dengan Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku tidak ada pembicaraan soal koalisi Pilpres 2019 dalam pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertemuan tersebut digelar di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7/2018) sore.

"Belum ada. Kita bicara mengenai situasi (politik)," ujar Airlanggar seusai pertemuan.

"Komunikasi mengenai keadaan politik dan kerja sama antar partai selalu terbuka komunikasinya," tambah Airlangga.

Baca juga: Bertemu SBY, Airlangga Mengaku Tak Ada Pembicaraan Koalisi Pilpres

Hingga saat ini, Demokrat diketahui belum menentukan dukungan dalam Pilpres 2019. Sementara Golkar sudah memutuskan mendukung Joko Widodo. Demokrat tengah mendorong agar putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, bisa maju dalam Pilpres.

Keinginan itu dibahas dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar di Kediaman SBY, Senin (9/7/2018). Namun, suara Demokrat tidak cukup untuk mengusung sendiri pasangan capres-cawapres sehingga perlu dukungan parpol lain.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com