Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin dan Surya Paloh Mengaku "Buta" soal Nama Cawapres di Kantong Jokowi

Kompas.com - 09/07/2018, 19:27 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengantongi nama calon wakil presiden (Cawapres) untuk Pilpres 2019. Namun sejumlah partai politik pendukung Jokowi justru belum tahu siapa nama Cawapres tersebut.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi salah seorang yang mengungkapkan bahwa partainya belum tahu siapa nama Cawapres yang ada di kantong Jokowi tersebut.

"Pasti (nama Cawapres) ada di kantong Jokowi, tetapi belum tahu kami siapa," ujarnya di Kantor DPP Nasdem, Senin (9/7/20180.

Baca juga: Sekjen PPP Yakin Cawapres Jokowi Belum Mengerucut ke Satu Nama

Lantaran belum mengetahui siapa nama Cawapres yang ada di kantong Jokowi, Cak Imin masih optimistis dan yakin bahwa dirinyalah yang akan dipilih Jokowi jadi Cawapres.

Seperti diketahui, Cak Imin menjadi tokoh yang terang-terangan menyatakan kesiapan untuk menjadi Cawapres Jokowi. Ia bahkan mengaku sudah membuat proposal "Join" Jokowi-Cak Imin sebagai syarat PKB mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga mengungkapan hal yang sama. Ia mengatakan partai koalisi belum diberitahu siapa nama Cawapres yang ada di kantong Jokowi.

"Di kantongnya Pak Jokowi ya di kantongnya Pak Jokowi, saya enggak tahu (siapa)," kata dia.

Surya juga mengatakan belum mendapatkan undangan atau ajakan dari Jokowi terkait dengan penyampaian nama Cawapres. Sebelumnya dikabarkan akan ada pertemuan sejumlah ketua partai politik koalisi Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Cawapres Sudah Ada, Tinggal Diumumkan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan mendampinginya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun Jokowi belum bersedia mengumumkan nama tersebut kepada publik.

"(Cawapres atau calon wakil presiden) sudah ada, tinggal diumumin," kata Jokowi kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani mengakui, calon wakil presiden bagi Joko Widodo belum dikomunikasikan dengan partai politik koalisi lainnya.

Baca juga: Puan Akui Cawapres bagi Jokowi Belum Dikomunikasikan ke Partai Koalisi

Menurut Puan, nama cawapres Jokowi itu dihasilkan melalui pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kan namanya ketemu berdua, ya itu urusan berdua (Jokowi dan Megawati)," ujar Puan saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Senin (9/7/2018).

"Itu (nama cawapres) diskusi antara calon presiden dengan salah satu ketua umum, ya. Jadi, bisa saja itu namanya dari beliau berdua atau bagaimana, saya enggak tahu juga," lanjut dia.

Baca juga: JEO Sinyal Pilkada 2018 untuk Jokowi dan Pemilu 2019

Kompas TV Sejumlah manuver politik makin intens dilakukan oleh beberapa tokoh dan juga partai politik jelang pendaftaran capres-cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com