Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video: Harapan Jokowi dan Kalla untuk HUT Ke-53 Harian "Kompas"

Kompas.com - 28/06/2018, 13:47 WIB

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harian Kompas pada hari ini, Kamis (28/6/2018), genap berusia 53 tahun. Atas ulang tahun Kompas hari ini, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengirim ucapan selamat.

Dalam video produksi Biro Pres, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi menyebutkan, membaca Kompas adalah sarapan paginya.

 

Dia menghargai harian Kompas sebagai media yang cerdas dan selalu optimistis menatap Indonesia menjadi negara yang maju, negara yang damai, dan negara yang toleran.

Kompas selalu memberikan nutrisi untuk wawasan pembacanya. Semoga Kompas tetap tangguh dalam menembus perubahan zaman.

Baca juga: HUT Ke-53 Harian ?Kompas?, Menatap 50 Tahun Kedua

Secara terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyampaikan salam dan apresiasi kepada Kompas. Selama 53 tahun, media ini telah memberikan informasi, pelajaran, dan pengetahuan bagi kita masyarakat di Indonesia.

"Di era digitalisasi sekarang ini, dibutuhkan banyak kreativitas dan kecepatan. Tentu, Kompas akan sanggup seperti itu," kata Kalla. 

Desakan era digital, revolusi media sosial, dan pergulatan sosial-politik nasional dan internasional memang menantang kita semua secara berbarengan. Revolusi teknologi informasi mendorong banjirnya informasi dari berbagai arah, terutama lewat media sosial.

Kanal di jagat maya ini kian disesaki beragam informasi yang sebagian tidak terverifikasi, kabar kabur, berita palsu, kabar bohong (hoaks), dan ujaran kebencian.

Situasi kian rentan karena kelompok-kelompok pragmatis kerap sengaja memainkan semua itu demi memburu kepentingan politik sesaat tanpa peduli dampaknya yang menggerus harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Kisah Pengiriman Foto Pertama Melalui Internet di Redaksi Harian Kompas

Dalam situasi kemerungsung itu, Kompas diharapkan kukuh menyajikan berita yang terverifikasi, tepercaya, dan dapat menjadi pegangan bagi masyarakat.

Tak sekadar mengabarkan peristiwa, media ini dituntut turut memetakan berbagai persoalan, mendorong jalan keluar, serta mengawal perjalanan bangsa Indonesia menuju cita-cita sebagai bangsa yang maju, sejahtera, cerdas, damai, dan toleran.

Menapaki usia 53 tahun dan menatap 50 tahun kedua, Kompas dituntut terus menjadi penunjuk arah bagi bangsa Indonesia. Harapan besar yang senantiasa didengungkan karena memang media ini bernama ”Kompas”, nama yang diberikan Presiden Soekarno.

Baca selengkapnya artikel ini di Kompas.id dengan judul "Kompas" Menatap 50 Tahun Kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com