Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seskab: Tak Benar Presiden Perintahkan Ketum Golkar Menangkan Khofifah

Kompas.com - 26/06/2018, 18:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengklarifikasi pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait dukungan Presiden Joko Widodo di Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

"Saya bertiga dengan Presiden dan Mensesneg, ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh salah satu ketua umum partai, di mana Presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, menugaskan kepada Ketum Golkar untuk memenangkan Ibu Khofifah. Itu sama sekali tidak benar," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Baca juga: Dianggap Adu Domba Jokowi-Megawati di Pilkada Jatim, Ini Jawaban Ketum Golkar

Pramono menegaskan, tidak pernah ada penugasan oleh Presiden kepada siapapun untuk memenangkan calon tertentu dalam Pilkada. Sebab, Presiden harus bersikap netral.

"Presiden harus netral walaupun secara pribadi tentunya presiden mempunyai kedekatan dengan keluarga Bung Karno, itu adalah kedekatan pribadi," kata Pramono.

"Dan pertemuan Presiden, misal dengan Mbak Puti, Pak Djarot, dan Pak Ganjar, itu sebagai kapasitas Presiden pribadi," tambah politisi PDI-P ini.

Baca juga: PDI-P Minta Ketum Golkar Tak Adu Domba Jokowi dan Megawati

Sebelumnya, Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah juga memprotes pernyataan Airlangga yang menyatakan Jokowi mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.

Ia menilai Airlangga mengadu domba Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Basarah mengatakan, sejak awal, Jokowi yang juga kader PDI-P telah memutuskan untuk mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno. Hal itu sesuai dengan keputusan partai yang mengusung Gus Ipul-Puti di Pilkada Jatim bersama PKB.

Baca juga: Megawati: Saya Pernah Tinggal di Madiun, Kalau Puti Kalah Saya Malu

Sementara itu, Airlangga membantah anggapan bahwa dirinya memecah belah Jokowi dan PDI-Perjuangan di Pilkada Jawa Timur 2018.

"Tidak mungkin kita (Golkar) memecah belah," ujar Airlangga di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Airlangga pun enggan menanggapi lebih lanjut pernyataan Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah tersebut.

"Kita lihat hasil besok. Besok press rilis di pegangsaan barat. Kita lihat hasil besok," ujar Airlangga.

Kompas TV Selain itu, Puti juga mengklaim memiliki program khusus untuk pengembangan pembangunan di Pulau Madura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com