Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dimaksimalkan hingga 10 Hari

Kompas.com - 20/06/2018, 18:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian korban-korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara terus dilakukan. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pencarian akan dilakukan selama 7 hari.

Meskipun demikian, pencarian akan dimaksimalkan hingga 3 hari berikutnya menjadi 10 hari. Ini dilakukan apabila pencarian masih belum juga membuahkan hasil.

"Pencarian akan dilakukan selama 7 hari ke depan. Apabila diperlukan ditambah 3 hari," ujar Budi dalam konferensi pers di Posko Nasional Angkutan Lebaran 2018 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Besok, Menhub dan Panglima TNI Tinjau Lokasi Tenggelam KM Sinar Bangun

Budi menuturkan, saat ini tengah dilakukan pendataan terhadap korban-korban KM Sinar Bangun yang dicari. Untuk penanganan pasca peristiwa tersebut, maka dilakukan pembagian tugas kerja tim.

Tim tersebut antara lain tim pendataan orang hilang yang teridentifikasi sebagai penumpang. Tim ini menjadi tanggung jawab pihak kepolisian, yakni Polres Simalungun dan Polres Samosir.

Kemudian, ada tim pencarian dan pertolongan. Tim tersebut menjadi tanggung jawab Badan SAR Nasional (Basarnas), namun kerjanya dibantu sejumlah pihak lain seperti kepolisian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan unsur masyarakat.

Baca juga: Rabu Siang, 1 Orang Korban Tewas KM Sinar Bangun Ditemukan

 

"Mulai kemarin dari (Korps) Marinir bergabung," sebut Budi.

Selain itu, ada juga tim fakta penyebab kecelakaan. Tim ini terdiri atas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Polda Sumatera Utara.

Pun ada tim penanganan korban, baik yang selamat maupun meninggal dunia, serta tim pemulangan korban. Tim ini menjadi tanggung jawab Polda Sumut.

Baca juga: Menhub: Kapal Seukuran KM Sinar Bangun Seharusnya Berkapasitas 43 Orang

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) pada pukul 17.15. Kapal motor tersebut tenggelam setelah meninggalkan dermaga Tigaras sejauh 500 meter.

Pada saat kejadian, cuaca dalam kondisi hujan deras, disertai angin kencang dan petir. Tinggi gelombang dilaporkan mencapai 2 meter.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler rangkuman KompasTV 19 Juni 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com