Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Khusus Menkes untuk Pemudik

Kompas.com - 09/06/2018, 07:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memberikan pesan dan tips mudik khusus bagi pemudik yang akan merayakan Lebaran di kampung halaman.

Imbauan dan pesan Menkes ini disampaikan melalui video yang diunggah akun resmi Twitter Kementerian Kesehatan RI, @kemenkesRI, Jumat (8/6/2018). 

Baca juga: INFOGRAFIK: Simpan Nomor Call Center Ini jika Anda Mudik Lewat Tol!

Melalui video berdurasi 40 detik tersebut, Menteri Nila berpesan kepada para pemudik untuk mempersiapkan fisik yang prima.

Baca juga: INFOGRAFIK: Tips untuk Pemudik Sepeda Motor yang Melintasi Pantura

“Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan, jika diperlukan Anda bisa melakukan cek kesehatan gratis di pos-pos kesehatan yang tersedia,” kata Nila.

Menteri Nila juga mengingatkan pemudik untuk menyempatkan beristirahat selama minimal 15 menit setelah mengemudi selama 4 jam nonstop.

Saat istirahat, para pemudik bisa melakukan peregangan.

Selain itu, para pemudik diminta untuk memanfaatkan layanan gawat darurat melalui sambungan telepon 119 jika membutuhkan bantuan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, sambungan telepon 119 merupakan nomor khusus yang menyediakan layanan gawat darurat medis.

Baca juga: VIDEO: Tips Mudik Asyik

Sambungan telepon ini dapat diakses secara luas dan gratis melalui telepon seluler maupun telepon rumah.

Berikut pesan lengkap Menkes:

"Halo pemirsa, sesaat lagi lebaran. Sudah siap mudik? Siapkan fisik yang prima. Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan, jika diperlukan anda bisa melakukan cek kesehatan gratis di pos-pos kesehatan yang tersedia.

Jika memgemudi selama empat jam non-stop, istirahatlah minimal 15 menit dan lakukan peregangan. Tersedia juga layanan darurat melalui nomor telepon 119. Salam sehat! Selamat mudik, selamat berkumpul bersama keluarga"

Kompas TV Jumlah pemudik lebaran tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan hingga 15,1 % atau sekitar 19,5 juta orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com