Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Juni Hari Laut Sedunia, Melihat GOMA Kapal Riset Indonesia

Kompas.com - 08/06/2018, 16:20 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Laut Sedunia diperingati pada hari ini, 8 Juni. Peringatan Hari Laut Sedunia ini mengingatkan kita bahwa laut mempunyai peran penting dalam kehidupan.

Indonesia merupakan negara dengan sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah perairan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) mempunyai kapal riset yaitu KR Geomarin III (GOMA).

Kapal riset GOMA ini berperan untuk melakukan survei geologi kelautan nasional.

Tidak hanya di laut Indonesia, kapal ini pernah mengarungi berbagai samudera.

Informasi ini disampaikan melalui akun Twitter resmi Kementerian ESDM, @KementerianESDM.

"Selamat Hari Laut Sedunia! #KESDM melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) memiliki kapal riset yang telah byk berperan dalam melangsungkan survei geologi kelautan nasional, tak hanya di laut nusantara namun jg berbagai samudera. #GOMAuntukIndonesia," demikian twit Kementerian ESDM.

Kapal ini dimanfaatkan untuk pemetaan hidrografi, oseanografi, geologi, maupun geofisika.

Sejarah Kapal GOMA

Kapal GOMA mulai beroperasi sejak 2009 dengan waktu jelajah selama 30 hari.

Saat itu, kapal ini menggunakan sertifikasi ClassNK dari Jepang dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Kapal GOMA dilengkapi dengan fasilitas Dynamic Positioning System (DPS)/DP-1, yaitu sistem manuver pergerakan relatif terhadap gerakan sensor bawah laut saat pengoperasian Remotely Operated Vehicle (ROV) dan posisi diam absolut saat pengambilan contoh dasar laut, pengukuran arus, dan gelombang laut.

Kapal GOMA dilengkapi alat marine gravimeter. Ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

Kapal ini juga pernah melakukan penelitian gas biogenik di utara Bali-Lombok-Kangean.

Selain itu, GOMA juga pernah terlibat dalam pemetaan perubahan iklim yang dilakukan oleh Joint Cruise Lamont Doherty Earth Observatory USA.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com