Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Target Operasi Ketupat 2018: Pengamanan Mudik hingga Berantas Teroris

Kompas.com - 06/06/2018, 10:13 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memimpin apel pasukan Operasi Ketupat 2018 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (6/6/2018) pagi.

Saat memberikan arahan, Kapolri menyatakan bahwa Operasi Ketupat 2019 mencanangkan beberapa target dengan tujuan utamanya, yakni menciptakan kondisi Hari Raya Fitri yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Operasi Ketupat 2018 dalam rangka pengamanan Idul Fitri yang akan berlangsung 18 hari dari 7 juni sampe 24 Juni 2018," ujar Kapolri.

Baca juga: Kapolri: Kelompok Terorisme Anggap Ramadhan Bulan Baik untuk Beraksi

Ia menjelaskan, target pertama Operasi Ketupat 2018 adalah pengamanan arus mudik dan balik Lebaran. Diprediksi pada Jumat 8 Juni 2018, arus mudik akan dimulai.

Selama ini, kata Kapolri, banyak perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya kerja keras urai kemacetan dan tekan kecelakaan.

Kedua, target stabilitas harga pangan jelang Lebaran. Menurut Kapolri, berdasarkan penyataan Menteri Pertanian, Mentari Perdagangan dan Dirut Bulog, stok pangan Lebaran aman.

"Problem hanya tinggal masalah distribusi jangan sampai ada penimbunan, mafia yang main," kata Kapolri.

Baca juga: Ini Langkah Kemendag Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran

Ketiga, pengamanan masyarakat dari kejahatan konvensional yang kerap marak jelang Lebaran. Kejahatan tersebut seperti copet, jambret, hipnotis, sehingga pembiusan masyarakat.

Target keempat, yakni mengamankan masyarakat dari ancaman terorisme. Ia memastikan, jajarannya akan tidak akan berhenti untuk menumpas terorisme meski jelang Lebaran.

Kapolri berharap, segenap jajaran polisi yang dibantu oleh TNI, dan jajaran lembaga lainnya bekerja sungguh-sungguh, tulus dalam melayani masyarakat hingga tujuan utama Operasi Ketupat 2018 bisa tercapai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com