JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri untuk segara mengumumkan siapa saja pelaku pembantaian sadis terhadap lima polisi di Rutan Mako Brimob saat terjadi kerusuhan pada awal Mei 2018 lalu.
"Ini perlu segera dilakukan Polri untuk menghargai rasa keadilan keluarga korban, sehingga tidak terkesan kelima polisi itu mati konyol tanpa diketahui siapa yang membunuhnya," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Rabu (30/5/2018).
Baca juga: Enam Keluarga Polisi yang Gugur di Mako Brimob Dapat Bantuan Rumah
IPW meminta Polri untuk lebih transparan terkait tindak lanjut pelanggan kasus kerusuhan di Rutan Mako Brimob. Apalagi ada 5 polisi yang gugur saat kerusuhan terjadi.
IPW juga meminta Polri untuk segara menunjuk dan mencopot pejabat polisi yang bertanggung jawab atas kerusuhan di Rutan Mako Brimob.
Menurut Neta S Pane, kerusuhan di Rutan Mako Brimob bisa terjadi akibat kecerobohan yang luar biasa dari aparatur institusi kepolisian.
Baca juga: Karangan Bunga untuk Polisi yang Gugur Memenuhi Halaman Mako Brimob
"Dimana 160 tahanan teroris ditempatkan di rutan yang tidak layak hingga Kapolri mengaku kaget Rutan Brimob menjadi begitu over kapasitas," kata dia.
IPW khawatir, kasus kerusuhan di Rutan Mako Brimob akan dilupakan begitu saja tanpa ada yang bertanggung jawab dan tanpa ada yang harus dicopot.
Menurut IPW, jika hal itu terjadi maka justru akan menjadi preseden yang sangat ironis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.