Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Hampir Semua Negara Menghadapi Ancaman Terorisme

Kompas.com - 22/05/2018, 15:10 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menegaskan, kejahatan terorisme tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak negara.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai pencegahan dan penanggulangan terorisme di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

"Kita semuanya tahu bahwa hampir semua negara di dunia menghadapi ancaman kejahatan terorisme ini," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: RUU Antiterorisme: Dari Pasal Guantanamo sampai Tantangan HAM

Bahkan, kata Presiden, aksi terorisme juga tidak hanya terjadi di negara-negara yang tengah berkonflik.

Kejahatan terorisme dalam beberapa waktu terakhir juga kerap terjadi di negara-negara maju.

"Negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, juga mengahadapi ancaman yang sama," kata Kepala Negara.

Jokowi mengatakan, di mana pun terorisme adalah kejahatan luar biasa terhadap negara, bangsa, dan juga terhadap kemanusiaan.

Baca juga: 58 Napi Terorisme Dipindahkan dari Nusakambangan

Oleh karena itu, Presiden juga meminta jajarannya juga memerangi terorisme dengan cara luar biasa.

Menurut Jokowi, menghadapi terorisme tidak bisa hanya menggunakan pendekatan hard power, yakni aparat kepolisian menindak terduga teroris sebelum mereka melakukan kejahatan. Namun, Presiden juga meminta ada pendekatan soft power, seperti membersihkan lembaga-lembaga mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan Tinggi, ruang publik, dan mimbar-mimbar umum dari ajaran ideologi terorisme.

"Langkah preventif ini menjadi penting ketika kita melihat pada serangan teror bom bunur di Surabaya-Sidoarjo yang lalu mulai melibatkan keluarga, perempuan, dan anak-anak di bawah umur," kata Jokowi.

Kompas TV Serikat karyawan Garuda mendukung proses investigasi yang dilakukan perusahaan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com