JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 14 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) angkat bicara terkait rentetan aksi terorisme di Indonesia baru-baru ini.
Sekretaris Umum LPOI Lutfi A Tamimi mengatakan, LPOI sangat berduka cita atas meninggalnya lima anggota Polri akibat kerusuhan yang melibatkan narapidana terorisme di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018).
LPOI juga menyampaikan rasa belasungkawanya untuk korban meninggal dunia akibat teror di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
"LPOI mengutuk keras para teroris yang biadab dan sangat keji akhlaknya, serta tidak mengikuti ajaran agama Islam," kata Lutfi di Kantornya, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Baca juga: Jokowi Disebut Sudah Perintahkan TNI Bantu Polri Ungkap Kasus Bom Surabaya
Menurut Lutfi, LPOI sepakat bahwa para teroris tersebut bukan penganut Islam yang rahmatan lil alamin.
LPOI juga menambahkan, siap bekerja sama dengan Kepolisian dan Badan Intelijen Negara dalam membasmi para teroris.
"Kita akan kerja sama dengan Polri dan BIN, setiap kita melihat (dugaan tindak pidana terorisme), akan kita laporkan," kata Lutfi.
Total ada 14 ormas Islam yang tergabung dalam LPOI dengan massanya yang mencapai 140 juta orang lebihh yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Al-Irsyad Al-Islamiyah, Al Washliyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI).
Mathla'ul Anwar, Yayasan Az Zikra, Al-Ittihadiyah, Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Rabithah Alawiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Nahdlatul Wathan dan Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI).
Baca juga: Lagi, Terduga Teroris Ditangkap di Parkiran Gedung Graha Pena Surabaya
Sebelumnya, rangkaian teror terjadi di Surabaya dan Sidoarjo dalam 24 jam terakhir.
Minggu (13/5/2018) kemarin, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Pantekosta Pusat Minggu malam, ledakan juga kembali terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pada Senin pagi tadi (14/5/2018), bom bunuh diri kembali terjadi di depan Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.
Total belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka karena aksi terorisme di sejumlah tempat tersebut.