Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disebut Sudah Perintahkan TNI Bantu Polri Ungkap Kasus Bom Surabaya

Kompas.com - 14/05/2018, 16:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan TNI dan Polri bersinergi mengungkap tuntas kasus bom bunuh diri di Surabaya.

“Presiden telah memerintahkan kepolisian dan TNI berkolaborasi dan Kapolri juga sudah menyatakan kesiapannya di Surabaya,” ujar Moeldoko saat dijumpai di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

Baca juga: Update 15.45, Jumlah Korban Bom di 3 Gereja Surabaya Jadi 18 Orang

 

Menurut mantan Panglima TNI tersebut, TNI memiliki sejumlah satuan yang dapat membantu Polri melaksanakan tugas pemberantasan terorisme, yakni Badan Intelijen Strategis dan Satuan Penanggulangan Teror 181.

Kepala Staf Presiden Moeldoko ketika ditemui di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (11/5/2018). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Kepala Staf Presiden Moeldoko ketika ditemui di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

 

“Bisa nanti akan dikerahkan Badan Intelijen Strategis untuk membantu intelijen kepolisian. Bahkan untuk langkah represif, bisa menggunakan satuan Gultor yang memang telah disiapkan,” kata Moeldoko.

“Tapi itu semua tergantung kebutuhan ya. Tergantung kepentingan di lapangan seperti yang dibutuhkan teman-teman dari kepolisian,” lanjut dia.

Baca juga: Fakta dan Hoaks Pascabom Surabaya

Diberitakan, Minggu (13/5/2018) dan Senin ini, terjadi serangkaian ledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada Minggu, bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Kota Surabaya. Selain itu, polisi juga menemukan bom meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo.

Pada Senin pagi, bom bunuh diri kembali menyerang pos jaga Markas Polrestabes Surabaya.

Total, 25 nyawa melayang akibat serangkaian peristiwa tersebut. Dari jumlah itu, 13 nyawa adalah pelaku bom bunuh diri dan 12 nyawa lainnya adalah masyarakat umum dan personel Polri.

Selain itu, serangkaian peristiwa itu juga menyebabkan 45 orang lainnya terluka.

Kompas TV Pelibatan anak-anak hingga anak muda dalam tindakan radikalisme menjadi sorotan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com