Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perencanaan Anggaran Rawan Korupsi, Mendagri Ingatkan DPRD untuk Hati-hati

Kompas.com - 05/05/2018, 09:31 WIB
Reza Jurnaliston,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada anggota DPRD untuk bersih dan bebas dari korupsi.

Hal tersebut disampaikan saat acara Bimbingan Teknik (Bimtek) DPRD se-Indonesia dengan tema Peran Anggota Legislatif dalam Pemenangan Pilkada, Pileg dan Pilpres, Jumat (4/5/2018).

“Area rawan korupsi salah satunya perencanan anggaran, tolong hati-hati,” ucapnya di di Hotel Grand Paragon, Jakarta.

Tjahjo meminta kepada anggota DPR dan DPRD di setiap daerah untuk selektif dalam penggunaan dana bantuan sosial (bansos) dan hibah.

Baca juga : KPK Tangkap Tangan Anggota DPR, 9 Orang Dibawa ke KPK

“Saya telah mencabut larangan dana bansos sekarang sudah boleh (digunakan), anggota DPR, DPRD yang turun ke konstituen nggak bawa sesuatu kan nggak enak, hanya cuman satu juta rupiah buat kelompok tani buat, ibu-ibu pkk, buat posyandu,” tuturnya.

Selain itu, daerah rawan korupsi, kata dia, ada di retribusi dan pajak. Menurutnya retribusi dan pajak kebanyakan masuk di wilayah eksekutif.

Bahkan, lanjut Tjahjo, rawan korupsi lainnya ada dalam mekanisme belanja barang dan jasa.

“Ini saya kira empat hal rawan korupsi yang ini mulai diobok-obok, baru nih kota Mojokerto, kota Malang, di sebelah kota Malang lagi hati-hati Sumatera Utara, dan sebagainya,” katanya.

Baca juga : Kasus Suap Bupati Mojokerto, KPK Geledah 2 Kantor di Jakarta

Dalam kesempatan ini ia meminta seluruh peserta Bimtek untuk memanfaatkan seoptimal mungkin acara ini.

“Bimtek ini untuk komunikasi, waktu istirahat nggak ada, pilkada itu terakhir habis itu sudah penyusunan daftar caleg, perlu kerja semua untuk memasuki pileg dan pilpres 2019 sekaligus,”imbuhnya.

Rangkaian acara bimbingan teknik (bimtek) dibuka secara seremonial oleh Tjahjo didampingi ketua acara Ribka Tjiptaning.

Baca juga : Hingga 2017, Terdakwa Korupsi Didominasi Pegawai Pemda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com