Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Akan Promosikan Diri Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 18/04/2018, 17:58 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berterima kasih kepada Dewan Pakar Partai Golkar yang telah merekomendasikannya sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Itu, kan, rekomendasi, (saya) berterima kasih, nanti diproses pada waktunya," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Proses yang dimaksud Airlangga, yakni akan mempromosikan diri sebagai cawapres Jokowi ke masyarakat.

(Baca juga: Jika Jokowi Pilih Kader Golkar Jadi Cawapres, Dewan Pakar Sodorkan Airlangga Hartarto)

Namun, menurut Airlangga, promosi itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Pada waktunya nanti," kata Menteri Perindustrian ini.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan partainya harus siap jika nantinya Presiden Jokowi memilih kader Golkar menjadi cawapres.

(Baca juga: Airlangga Yakin Jokowi Menang Lebih Besar Lawan Prabowo Dibandingkan 2014)

Jika hal itu terjadi, Agung mengatakan, Dewan Pakar Golkar meminta Airlangga sebagai cawapres.

"Bila hal itu terjadi, Dewan Pakar meminta kepada DPP Partai Golkar sesuai mekanisme organisasi mengusulkan Airlangga Hartarto sebagai cawapres," kata Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Meski demikian, jika Jokowi tak memilih kader Golkar sebagai cawapres, Agung meminta Golkar tetap solid mengusung Jokowi di Pemilu 2019.

Kompas TV Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto paparkan taktik mendorong sektor perindustrian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com