Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ristiawan, Korban Dugaan Penipuan Umrah, Minta Aset Abu Tours Dibekukan

Kompas.com - 12/04/2018, 13:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ristiawan, salah satu korban dugaan penipuan perusahaan perjalanan umrah Abu Tours meminta polisi menyita seluruh aset perusahaan. Termasuk aset-aset dan rekening milik bis Abu Tours, Hamzah Mamba.

"Kami minta semua aset Abu Tours segera dibekukan," ujar Ristiawan saat membuat laporan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Ristiawan mewakili ratusan korban lainnya melaporkan Hamzah yang sudah jadi tersangka di Polda Sulawesi Selatan.

(Baca juga: Korban Abu Tours Meninggal Dunia Setelah Urus Kehilangan Paspor)

 

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang dia dengar, beberapa aset Abu Tours sudah berpindahtangan. Oleh karena itu, ia meminta kepolisian juga menelusuri seluruh aset atau benda-benda yang berkaitan dengan kasus tersebut.

"Ini butuh ditelusuri apakah dialihtangankan dalam proses yang wajar atau hanya untuk mengamankan saja," kata Ristiawan.

Ristiawan berharap laporannya segera ditindaklanjuti Polri. Meski Hamzah sudah jadi tersangka, kata dia, laporan perlu dilakukan agar hak-hak para korban bisa terpenuhi.

"Harapannya kalau semua proses itu terpenuhi, haknya jemaah masih bisa terpenuhi juga. Walaupun kalau dari kasus sebelumnya kita butuh usaha yang lebih untuk kembali," kata dia.

PT Abu Tours dilaporkan karena tidak memberangkatkan 86.720 jemaah yang tersebar di 15 Provinsi di Indonesia ke tanah suci Mekkah. Padahal, seluruh jemaah sudah melakukan penyetoran biaya umrah dengan total mencapai Rp 1,8 triliun.

(Baca juga: Meski Izin Telah Dicabut, Abu Tours Tetap Berangkatkan Jemaah Umrah)

Polda Sulsel sebelumnya telah menyita empat rumah mewah milik Hamzah, sebidang tanah dan gudang yang merupakan aset dari Abu Tours, serta lima unit mobil dan sebuah motor gede. Polisi juga telah menyita dan menyegel kantor Abu Tours.

Polda Sulsel masih terus menelusuri aset lain milik Abu Tours. Diduga masih banyak aset yang belum terungkap.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani, mengatakan, pihaknya baru menyita aset-aset Abu Tours senilai Rp 150 miliar. Jumlah itu baru sebagian dari total dana sekitar Rp 1,8 triliun yang terkumpul dari 86.720 jemaah umrah yang batal berangkat ke tanah suci Mekkah. 

Kompas TV Pasca disegelnya sejumlah kantor jasa perjalanan haji Abu Tour yang berada di Jakarta ratusan jemaah umrah Abu Tour meminta kejelasan nasib mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com