Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDM Polri Tempatkan Lulusan Terbaik Sekolah Kepolisian ke Papua

Kompas.com - 29/03/2018, 14:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto mengatakan, Polri telah menetapkan penempatan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.

Lulusan terbaik akan ditempatkan di wilayah Papua.

"Yang terbaik kami tempatkan di Papua. Ranking satu di Papua untuk menunjukkan kemampuannya dan membangun Papua," ujar Arief di kantornya, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Arief mengatakan, penempatan lulusan terbaik di Papua agar bisa menyalurkan ilmu yang didapatkan selama menempuh pendidikan.

Alasannya, Papua merupakan medan yang rawan dan butuh strategi khusus oleh polisi untuk menangani masalah keamanan.

"Mereka kami minta tunjukkan kelebihan dan kehebatan mereka untuk membantu Polda Papua," kata Arief.

Sementara, lulusan terbaik lainnya akan disalurkan ke Lembaga Pendidikan Polri, Brimob Polri, Bagian Reserse Kriminal, hingga Badan Intelijen Negara.

Arief mengatakan, Pusat Pendidikan Polisi Air juga meminta 48 anggota baru untuk ditempatkan di sana.

Saat jni, para lulusan itu berpangkat AKP. Dua tahun kemudian, mereka akan mendapat pangkat Komisaris Polisi.

"Kami harus melihat proyeksi ke depan. Kami harus melihat formasi yang akan ditempati mereka," kata Arief.

Arief tidak akan menempatkan mereka ke Polda-Polda yang masih penuh kuotanya untuk pangkat Kompol seperti di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sebab, anggota tersebut kemungkinan akan sulit naik pangkat.

Beberapa dari mereka akan ditempatkan ke Polda Kalimantan Utara yang baru resmi berdiri pada awal 2018.

"Khusus untuk Polda Kaltara akan kami isi lima orang sambil menunggu pendistribusian dari Kaltim ke Kaltara," kata Arief.

Sebelumnya, PTIK menentukan ada empat lulusan terbaik untuk strata 1 angkatan ke-73. Mereka adalah AKP Fandy Setiawan yang meraih IPK tertinggi 3,81; AKP M Eko Prahutomo yang menerima penghargaan karena membuat skripsi terbaik; AKP Jeifsin Sitorus yang dianggap memiliki kesehatan jasmani terbaik, dan AKP Ngurah Wiratama menyabet kategori terbaik untuk kepribadian.

Halaman:


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com