Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Gagasan dan Pelajaran Berharga dari Industri Pertahanan Kita

Kompas.com - 27/03/2018, 19:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BILA kita berbicara tentang industri pertahanan, maka ada hal-hal yang sangat mendasar sekali sifatnya.  Industri pertahanan perlu biaya investasi belanja modal yang sangat tinggi.

Seiring dengan itu, ia juga harus selaras dengan kebutuhan yang diinginkan oleh pihak dan atau satuan penggunanya.

Oleh karena itu, industri pertahanan akan sulit berjalan tanpa dukungan pendanaan dari negara dan perencanaan strategis yang terpadu. Industri ini membutuhkan sandaran kebijakan pemerintah yang konsisten dan konsekuen lintas rezim.

Industri pertahanan sangat tergantung kepada kebijakan tingkat tinggi pemerintah yang terkait langsung dengan kebijakan nasional.

Mencermati kemajuan teknologi, kaderisasi, dan jaringan dalam sebuah pengelolaannya, ciri khas industri pertahanan adalah waktunya yang panjang. Maka, konsistensi amatlah penting.

Tidak cukup hanya berpikir dalam irama lima tahun belaka. Semua itu harus dituangkan dalam sebuah master plan.

Biaya besar yang harus diinvestasikan dalam industri ini sangat rawan dengan masalah miss management. Oleh karena itu, pengelolaan finansial amatlah penting. Hal lain yang tak kalah penting adalah kontrol kualitas yang sifatnya sangat teknis.

Masalahnya, penyediaan dana yang besar versus pelaksanaan proses produksi persenjataan bukanlah hal yang mudah untuk dirumuskan. Apalagi jika landasan perencanaannya tidak matang.

Pengalaman menunjukkan, banyak proses pelaksanaan dari pengadaan sistem senjata yang “bubar” di tengah jalan. 

Tak cukup kegagalan yang pernah terjadi hanya disesali. Harus ada jiwa besar untuk melihatnya sebagai pelajaran yang bermanfaat agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.

Pelajaran dari PTDI

Kisah PTDI adalah pelajaran mahal bagi kita. Dengan perjalanan panjang dan jatuh bangunnya, PTDI belum juga mampu memposisikan diri sebagai industri pertahanan yang dapat diandalkan oleh Angkatan Udara.

Bermula dari mengambil alih atau meniadakan Nurtanio, kemudian berganti-ganti nama hingga berujud sebagai PTDI sekarang. 

Ada beberapa proyek pengadaan produksi out put PTDI yang kurang memuaskan dalam realita lapangan di Angkatan Udara yang bahkan sempat “diputihkan”. 

Demikian pula musnahnya satu skadron CN-235 di AU dan lenyapnya armada CN-235 di MNA kiranya dapat menjadi pelajaran yang amat berharga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com