Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Kepastian Jadi Cawapres Jokowi, Ini Jawaban Ketum Golkar

Kompas.com - 24/03/2018, 16:36 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku hanya bicara kriteria calon wakil presiden saat bertemu dan jogging bersama Presiden Joko Widodo pada Sabtu (24/3/2018) pagi.

Saat ditanya apakah momen pertemuan tadi pagi memastikan bahwa dirinya akan menjadi pendamping Jokowi pada 2019, Airlangga membantah.

"Itu masih terlalu pagi," ujar Airlangga di Hotel Red Top Convention Centre, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2018).

Airlangga kembali mengatakan bahwa pertemuan dengan Jokowi pagi ini hanya bicara kriteria cawapres Jokowi pada Pilpres 2019. Setidaknya, ucap dia, ada dua kriteria yang disampaikan oleh Partai Golkar.

"Pertama bisa membantu beliau. Kedua dukungan partai politik menjadi penting karena partai politik itu bagian dari integrasi bangsa. Untuk menjaga NKRI dan mengawal pembagunan," kata dia.

(Baca juga: Airlangga Hartarto Klaim Jokowi Nyaman dengan Kader Partai Golkar )

Airlangga juga tidak mau bicara panjang bila nanti Partai Golkar tidak mendapatkan kursi cawapres Jokowi. Dia juga tidak menanggapi saat ditanya apakah partainya akan meminta jatah kursi menteri yang lebih banyak.

"Politik bukan jatah-jatahan. Kami bekerja bersama nanti, kita lihat," ucap dia.

Adapun, Presiden Joko Widodo jogging bareng Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Sabtu pagi ini.

Usai jogging, Presiden mengaku sempat berbincang ringan dengan Airlangga seputar Golkar. Termasuk, tutur dia, membahas terkait cawapres 2019.

"Ya ngobrol yang ringan-ringan mengenai Golkar, mengenai cawapres, bicara masalah negara. Ya macam-macam namanya sambil jogging kan enggak apa-apa," ujar Jokowi kepada wartawan.

Saat ditanya lebih jauh pembicaraan soal cawapres, Jokowi menuturkan menyampaikan mengenai kriteria cawapresnya pada Pilpres 2019. Presiden juga mengaku mendengarkan apa yang diinginkan dari Golkar.

Kompas TV Saat ini, Jokowi adalah bakal calon petahana presiden yang akan berlaga di Pemilihan Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com