Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Meringankan: Setya Novanto Kadang Tidur Tiga Jam Per Hari

Kompas.com - 19/03/2018, 13:35 WIB
Abba Gabrillin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Freddy Latumahina mengatakan, terdakwa Setya Novanto sangat suka menerima tamu. Kebiasaan itu dilakukan Novanto sejak terpilih menjadi Ketua DPR RI periode 2014-2019.

Hal itu dikatakan Freddy saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (19/3/2018). Freddy menjadi saksi meringankan bagi Novanto.

"Satu malam kadang tidur cuma tiga jam. Saya sempat complain, itu tidak bagus. Tapi masyarakat datang dia terus layani. Dia melihat itu sebagai tugas yang dia pikul," ujar Freddy kepada penasehat hukum Setya Novanto.

Menurut Freddy, tamu-tamu yang datang ke rumah Novanto tidak pernah dibatasi waktu. Bahkan, terkadang masyarakat dari daerah pemilihan datang pada tengah malam.

(Baca juga: Politisi Golkar: Setya Novanto Jago Lobi)

Hal serupa juga dikatakan mantan staf ahli Setya Novanto, Melki Laka Lena. Melki yang kini menjabat Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebut bahwa kebiasaan Novanto itu sudah sejak ia menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Golkar di DPR.

Menurut Melki, Novanto tak pernah membedakan latar belakang tamu yang berkunjung ke rumahnya. Tamu-tamu bahkan sudah berdatangan sejak pagi hingga tengah malam.

"Yang saya tahu, selain tamu yang terjadwal sekretaris, ada tamu yang datang mendadak. Kadang kalau di rumah, datang tamu dari segala lapisan masyarakat," kata Melki.

Kompas TV Politisi Golkar Mahyudin dihadirkan sebagai saksi yang meringankan bagi terdakwa Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com