"Upaya-upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil dengan ditandai dalam dua tahun terakhir angka kriminalitas di wilayah ini menurun," tuturnya.
Dinamika keamanan maritim tidak terlepas dari perkembangan kelompok radikal atau teroris yang berafiliasi dengan ISIS.
Indonesia menggangap kerja sama trilateral bukan semata-mata menghadapi perompakan atau kriminalitas di lautan saja.
Kerja sama tersebut juga terkait langkah-langkah menghadapi kelompok teroris atau radikal tersebut.
"Kedepan kerja sama tersebut akan ditingkatkan dengan patroli bersama di darat," kata Ryamizard.
Sedangkan dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme, Ryamizard mengungkapkan bahwa pemerintah telah mendesain Strategi Pertahanan Negara Khas Indonesia.
Strategi itu dibangun berlandaskan kekuatan Strategi Pertahanan Smart Power atau Strategi Pertahanan Negara yang bersifat Defensif aktif.
"Strategi Pertahanan Negara merupakan penggabungan antara kekuatan Soft Power dan Hard Power dengan Sistem Perang Rakyat Semesta (Permesta) yang bersifat pembangunan kekuatan kedalam dengan menguatkan jiwa, semangat dan pikiran Rakyat melalui Konsep Kesadaran Bela Negara yang didukung oleh kekuatan TNI beserta Alutsistanya," kata mantan Kepala Staf TNI AD itu.
"Kesadaran Bela Negara ini dilandasi oleh kekuatan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam Pancasila, ideologi negara Indonesia," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.