Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobol Bank DBS Singapura Bajak Email Nasabah untuk Cairkan Uang

Kompas.com - 09/03/2018, 18:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, sindikat pembobolan The Development Bank of Singapore (DBS) membajak email nasabah untuk mencairkan dana di bank. Uang yang diambil dari bank tersebut sebanyak 1,8 juta dollar AS.

"Uang bobol karena satu perintah palsu melalui email. Tersangka mengirim email seakan-akan sebagai pemilik dan dieksekusi," ujar Agung dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Uang tersebut ditransfer ke tiga negara, yakni Hongkong, China, dan Indonesia. Agung mengatakan, sindikat itu dikenal dengan nama kelompok Nigeria karena berasal dari sana.

Baca juga : Usut Kasus Pembobolan Bank Rp 836 Miliar, Bareskrim Gandeng PPATK

Polisi telah menangkap ibu rumah tangga berinisial BFH yang merupakan istri warga negara Nigeria berinisial MCI. Agung mengatakan, MCI menyuruh istrinya membuka sejumlah rekening atas nama orang lain. Rekening itulah yang menampung uang dari hasil pembobolan DBS.

"Uang ditarik, dipakai buat dirinya dan suaminya," kata Agung.

Agung mengatakan, MCI saat ini masih buron. Ia berharap dalam waktu dekat akan menangkap MCI sebagai pelaku utama dalam pembobolan bank itu.

Baca juga : Pelaku Kasus Pembobolan Bank adalah Debitur Nakal Bank Mandiri

Dalam kurun waktu tahun 2016-2017, rekening di Bank DBS Singapura atas nama Green Palm Capital Corp dan Dali Agro Corps telah terjadi transfer tanpa hak yang diduga merupakan bentuk kejahatan pembobolan rekening bank. Hal itu terjadi transaksi tanpa seizin pemilik rekening-rekening tersebut.

Adapun sembilan nasabah merasa dirugikan akibat transaksi tersebut sebesar 1.860.000 dollar AS. Nasabah telah mengadu dan berkomunikasi dengan Bank DBS baik secara lisan maupun tertulis. Pemilik rekening tersebut juga meminta bantuan pengacara di Singapura, dan membuat laporan kepada polisi di Singapura.

Karena sebagian dari rekening Bank penerima berada di Indonesia, maka pelapor pada akhir bulan April 2016 membuat Laporan Polisi pada Bareskrim Polri terhadap dugaan penerima hasil transfer dana yang berada di wilayah hukum Indonesia.

Kompas TV Otoritas Rusia Gagalkan Aksi Pembobolan Bank oleh “Hacker”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deklarasikan 14 Kota Lengkap di 7 Provinsi, Menteri AHY Jelaskan Keuntungan Kota dan Kabupaten Lengkap

Deklarasikan 14 Kota Lengkap di 7 Provinsi, Menteri AHY Jelaskan Keuntungan Kota dan Kabupaten Lengkap

Nasional
Prabowo Bakal Sampaikan Pidato di Forum Shangri-La Dialogue Singapura

Prabowo Bakal Sampaikan Pidato di Forum Shangri-La Dialogue Singapura

Nasional
Cari Tahu Siapa yang Lindungi Harun Masiku, KPK Periksa Pengacara dan Mahasiswa

Cari Tahu Siapa yang Lindungi Harun Masiku, KPK Periksa Pengacara dan Mahasiswa

Nasional
Terima Kunjungan Admiral Tony Radakin, Prabowo Sebut Inggris Kerabat Dekat dan Mitra Penting

Terima Kunjungan Admiral Tony Radakin, Prabowo Sebut Inggris Kerabat Dekat dan Mitra Penting

Nasional
Sri Mulyani Tekankan Prinsip Kehati-hatian Susun Anggaran Usai Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Tekankan Prinsip Kehati-hatian Susun Anggaran Usai Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Teken Aturan yang Beri Izin Ormas Kelola Pertambangan

Jokowi Teken Aturan yang Beri Izin Ormas Kelola Pertambangan

Nasional
PKS Sebut Putusan MA Sarat Politik, tapi Permudah Partai Calonkan Anak Muda pada Pilkada

PKS Sebut Putusan MA Sarat Politik, tapi Permudah Partai Calonkan Anak Muda pada Pilkada

Nasional
Megawati Bakal Hadiri Harlah Pancasila di Ende, Rumah Pengasingan Bung Karno Dibenahi

Megawati Bakal Hadiri Harlah Pancasila di Ende, Rumah Pengasingan Bung Karno Dibenahi

Nasional
Tiba di Ende, Megawati Disambut Tarian Toja Pala Jelang Harlah Pancasila

Tiba di Ende, Megawati Disambut Tarian Toja Pala Jelang Harlah Pancasila

Nasional
Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

Nasional
Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Nasional
Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

Nasional
Politik Gimik Calon Kepala Daerah

Politik Gimik Calon Kepala Daerah

Nasional
Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

Nasional
Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Disebut Terima Rp 380 Juta dari Jaringan Malaysia

Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Disebut Terima Rp 380 Juta dari Jaringan Malaysia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com