Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Aceh Sebut Tak Ada Larangan Waria Bekerja di Salon

Kompas.com - 13/02/2018, 21:27 WIB
Moh. Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan bahwa tak ada larangan bagi wanita pria (waria) untuk bekerja di salon di tanah rencong.

"Ya enggak ada larangan sebenarnya. Pegawai salon kan itu orang nyari rejeki kok," kata Irwandi di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Menurut Irwandi, para waria itu tetap diperbolehkan mencari nafkah di salon, asalkan tak melanggar aturan hukum atau meresahkannya masyarakat.

"Dibolehkan kok orang masih buka. Kecuali ketemu yang esek-esek baru ditutup. Mata pencaharian sebagai penyalon juga enggak salah kan," kata dia.

Baca juga : Cukur Rambut Waria Saat Razia, Kapolres Aceh Utara Diinvestigasi Polda Aceh

Menurut Irwandi, persoalan waria tersebut sempat heboh karena aksi Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji yang mencukur rambut 12 waria dan menutup salon di Aceh Utara.

"Waria itu sudah selesai," kata dia. 

Kata Irwandi, sebelumnya banyak pengaduan dari orangtua atas keberadaan waria di salon-salon yang ada di Aceh.

Aduan itu terkait adanya informasi banyaknya anak sekolah yang bolos dan menghabiskan waktu di salon.

Baca juga : Respons Waria Pekerja Salon terhadap Razia yang Dilakukan Kapolres Aceh Utara

"Ada pengaduan dari banyak orangtua murid anaknya kebanyakan cabut sekolah santai di salon. Yang pegawai salon pun menawarkan creambath gratis," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, aksi AKBP Untung menjadi viral di media sosial setelah sejumlah media massa menulis aksinya membina 12 waria di Aceh Utara.

Untung mengklaim 12 waria itu sudah gagah layaknya pria dewasa. Mereka kini telah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah digembleng di Mapolres Aceh Utara.

Kompas TV Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional menangkap 12 bandar narkoba jaringan internasional di Aceh dan Medan yang dikendalikan dari dalam Lapas.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com