Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Usung 63 Calon Kepala Daerah dari NU

Kompas.com - 31/01/2018, 17:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya terus meletakkan kesadaran akan peran pentingnya Nahdlatul Ulama dalam pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan internal partai.

Menurut Hasto, hal ini bisa dilihat dari langkah PDI-P dalam menjaring calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Setidaknya, tercatat 63 calon kepala daerah yang diusung PDI-P adalah warga NU.

"Tercatat representasi NU hadir di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sekurang-kurangnya 61 daerah lainnya di tingkat kabupaten/kota dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2018," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/1/2018).

Di Jawa Timur, PDI-P mengusung Syaifullah Yusuf berpasangan dengan kadernya, Puti Guntur Soekarnoputri.

Sementara di Jawa Tengah, PDI-P menggandeng Gus Taj Yasin untuk dipasangkan dengan kadernya, Ganjar Pranowo.

(Baca juga: Politisi PKB Nilai Idrus Marham sebagai Menteri Representasi NU)

 

Tak hanya kepala daerah, PDI-P sebagai parpol utama pendukung pemerintahan Jokowi pun terus berupaya untuk melibatkan kader NU di kabinet kerja.

Hal ini ditunjukkan saat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memberikan masukan kepada Jokowi terkait susunan kabinet.

“Ketika Bapak Jokowi meminta pertimbangan Ibu Megawati terhadap susunan kabinet pun, Ibu Megawati menegaskan peran sentral NU tersebut, sehingga beliau mengusulkan beberapa pos strategis kerakyatan ditempati oleh representasi NU,” kata Hasto.

Hasto menyebut bahwa kerjasama antara PDI-P dan NU bisa ditarik lebih jauh ke belakang. Misalnya, saat Gus Dur dan Megawati menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden.

Selain itu, sosok Presiden pertama RI Soekarno yang merupakan ayah Megawati juga sangat dekat dengan para kyai dan pendiri NU, seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim dan KH Wahab Hasbullah.

Hasto mewakili PDI-P pun mengucapkan selamat hari ulang tahun Nahdatul Ulama ke 92, yang jatuh tepat pada hari ini.

“NU lahir membawa keselamatan bangsa, dan dengan tekadnya mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil’alamin," ucap Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com