Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sampaikan Dukacita atas Serangan Bom di Afghanistan

Kompas.com - 30/01/2018, 08:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyampaikan duka mendalam kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani  berserta seluruh rakyat Afghanistan  atas tragedi serangan bom yang terjadi di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama seusai pertemuan bilateral dengan Presiden Afghanistan di Istana Presiden Agr, Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018) waktu setempat.

“Saya berdoa agar para korban dapat segera pulih dan kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” kata Presiden sebagaimana dikutip dari Setkab.go.id.

Presiden Jokowi menyatakan, kunjungannya ke Afghanistan ini merupakan bentuk penghormatan dirinya atas kunjungan serupa yang dilakukan Presiden Afghanistan ke Indonesia pada tahun lalu. Kunjungan kenegaraan bilateral Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan ini sekaligus menjadi yang pertama setelah hampir enam dekade berlalu.

Baca juga: Cerita Warga Afghanistan dan Kertas di Dompet untuk Hadapi Kematian

"Terakhir Presiden Soekarno berkunjung ke Afghanistan pada Mei 1961,” ujar Presiden

Presiden Jokowi menambahkan, kunjungan ini dapat dimaknai sebagai komitmen kuat Indonesia untuk dapat meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Afghanistan.

Relawan dan polisi Afghanistan membantu korban luka di lokasi bom mobil yang  meledak di depan gedung Kementerian Dalam Negeri lama di Kabul, Afghanistan, Sabtu (27/1/2018). (AFP/Wakil Kohsar) Relawan dan polisi Afghanistan membantu korban luka di lokasi bom mobil yang meledak di depan gedung Kementerian Dalam Negeri lama di Kabul, Afghanistan, Sabtu (27/1/2018). (AFP/Wakil Kohsar)
Indonesia, lanjut Presiden, juga berkomitmen untuk membangun perdamaian dan mendukung kesejahteraan bangsa Afghanistan.

Komitmen tersebut diperkuat dalam pertemuan bilateral antara kedua negara yang berlangsung hangat dan penuh rasa persaudaraan.

Presiden mengatakan, kerja sama terkait pembangunan perdamaian di Afghanistan makin dimatangkan kedua pihak.

“Indonesia dan Afghanistan akan meningkatkan berbagai kegiatan yang dapat membantu proses peace building dan rekonsiliasi di Afghanistan,” kata Presiden.

Baca juga: Presiden Tetap ke Afghanistan meski Ada Serangan Bom

Salah satu bentuk dukungan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan, menurut Presiden,  ditunjukkan dengan berlanjutnya pembangunan kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul. Rencananya, fasilitas kesehatan akan turut dibangun dalam kompleks tersebut pada tahun ini.

“Klinik kesehatan di kompleks IIC akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang telah digunakan masyarakat Afghanistan sejak 2015,” ungkap Presiden.

Warga beserta polisi menaikkan korban ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, ke ambulans Sabtu (27/1/2018). Serangan bom bunuh diri menggunakan ambulans yang dilakukan Taliban menewaskan 40 orang, dan melukai 140 orang.WAKIL KOHSAR/AFP Warga beserta polisi menaikkan korban ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, ke ambulans Sabtu (27/1/2018). Serangan bom bunuh diri menggunakan ambulans yang dilakukan Taliban menewaskan 40 orang, dan melukai 140 orang.
Kompleks IIC ini merupakan simbol atau monumen dari persahabatan Indonesia dan Afghanistan. Lokasi tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendorong perdamaian.

Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan.

“Saya sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih dari rakyat Afghanistan atas kedatangan di sini. Presiden Jokowi selalu mendorong terjadinya perdamaian di Afghanistan,” ucap Presiden Ghani.

Baca juga: Kunjungan Bersejarah, Jokowi Berterima Kasih kepada Afghanistan

Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga membawa berkah bagi masyarakat Afghanistan. Kedatangan Presiden ke Kabul diiringi turunnya hujan salju yang diyakini membawa berkah.

“Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin,” kata Presiden Ghani. 

Sebelumnya diberitakan, pihak berwenang Afghanistan menyatakan, jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri pada Sabtu (27/1/2018) di Kabul bertambah menjadi 103 orang.

Pelaku penyerangan mengemudikan ambulans yang berisi bahan peledak. Dia mampu melewati tempat pemeriksaan keamanan dengan dalih sedang memindahkan pasien ke rumah sakit. Ledakan tersebut merusak serta menghancurkan puluhan toko dan kendaraan.

Menteri Dalam Negeri Afghanistan Wais Ahmad Barmak menyebutkan, 235 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut. Dia mengatakan, polisi termasuk di antara korban tewas dan cedera.

Kompas TV Presiden akan ke Asia Selatan mulai 24 hingga 29 Januari 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com