Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Bersejarah, Jokowi Berterima Kasih kepada Afghanistan

Kompas.com - 29/01/2018, 18:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo di Afghanistan, Senin (29/1/2018), cukup bersejarah. Kunjungan itu merupakan kali kedua dilakukan Kepala Negara Indonesia, sejak kunjungan pertama oleh proklamator Ir Soekarno pada 57 tahun lalu, tepatnya 1961.

Momen bersejarah tersebut pun diungkapkan Jokowi melalui akun Facebook "Presiden Joko Widodo", Senin sore.

Berikut tulisan yang diunggah Jokowi di akun Facebook-nya :

"Saya tiba di Kota Kabul saat hujan salju tengah mengguyur Ibu Kota Afghanistan itu, siang tadi. Udara sangat dingin, tapi Presiden Ashraf Ghani dan jajaran pemerintah Afghanistan menyambut saya dengan hangat. Saya melangkah dengan berpayung di atas karpet merah yang mulai tertimbun butir-butir salju. Di sisinya, pasukan jajar kehormatan tetap tegap memberi jalan.

Kendati hanya sehari, ini kunjungan bersejarah. Terakhir kalinya Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan adalah kunjungan kenegaraan Presiden Soekarno pada tahun 1961.

Terima kasih Presiden Ashraf Ghani, terima kasih Afghanistan, yang telah menyambut saya dengan hangat. Semoga Allah SWT menganugerahkan kedamaian di negeri ini." 

(Baca juga: Jokowi Bersikeras ke Afghanistan meski Ada Potensi Gangguan Keamanan)

Presiden Jokowi juga mengunggah sebuah foto dramatis ketika dirinya berjalan bersama Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di atas karpet merah di tengah cuaca bersalju. Keduanya dipayungi oleh pasukan pengamanan Afghanistan.

Hingga pukul 18.25 WIB atau 18 menit setelah diunggah, foto beserta caption Jokowi tersebut direspons 7.164 emoticon. Unggahan itu juga mengundang 534 komentar dan telah dibagikan sebanyak 483 kali.

Di Afghanistan sendiri, Presiden Jokowi mengikuti sejumlah acara. Acara pokoknya adalah pertemuan bilateral kedua negara di Istana Presiden Arg.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi dan Presiden Ghani mengikuti serangkaian acara, mulai dari pertemuan empat mata alias tete a tete, pertemuan bilateral bersama-sama masing-masing delegasi dan pernyataan pers bersama.

Selain itu, Presiden Jokowi juga bertemu dengan High Peace Council (HCP) Afhganistan di Istana Haram Sarai (Wisma Negara), kemudian mengikuti santap siang bersama di Istana Presiden Arg dan mengunjungi Istana Darul Aman.

Kunjungan ke Istana Darul Aman merupakan agenda terakhir Presiden Jokowi dan Ibu Negara di Afghanistan. Senin sore nanti, Presiden dan rombongan bertolak ke Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com