Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

J Kristiadi: Daoed Joesoef Tokoh Pendidik Berintegritas dan Konsekuen

Kompas.com - 24/01/2018, 09:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menilai, pendiri CSIS yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef, sebagai sosok pendidik yang memuliakan pembangunan karakter.

Baginya, Daoed juga sosok yang tak pernah melacurkan integritas. 

Kesan ini disampaikan Kristiadi ketika mengenang sosok Daoed, yang meninggal dunia, pada Selasa (23/1/2018) pukul 23.55 WIB, di RS Medistra, Jakarta Selatan.

"Pak Daoed Joesoef salah satu tokoh pendidik yang konsekuen. Tidak cuma penalaran tapi juga dari perilaku hidupnya. Sangat menjaga integritas. Puritan betul. Uang satu senpun yang bukan miliknya pasti diganti, dikembalikan," kata Kristiadi.

Pengamat politik dari CSIS J. Kristiadi. KOMPAS.com/ Jessi Carina Pengamat politik dari CSIS J. Kristiadi.
"Pak Daud Joesoef adalah pendidik yang membedakan pendidikan dan pengajaran. Pendidikan itu memang mengisi orang-orang muda menjadi berwatak luhur. Memuliakan kemanusiaan," lanjut dia.

Baca juga: Daoed Joesoef dan Keteguhannya Berkontribusi di Dunia Pendidikan

Kristiadi mengatakan, selama ini, Daoed berupaya menjadikan pendidikan sebagai pembentuk jiwa kemanusiaan. Bagi Daoed, pendidikan bukan hanya soal mencetak keterampilan, tetapi juga membangun karakter sebagai manusia seutuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Kris, Daoed tak hanya mengedepankan penalaran dalam mendidik. Ia juga menekankan penanaman nilai moral agar generasi bangsa menghayati nilai-nilai kemanusiaan.

Kristiadi mengatakan, Daoed sangat menjunjung tinggi profesi guru karena dari situlah tercipta profesi lainnya.

"Sehingga bagi Pak Daoed Joesoef itu yang terkenal ungkapannya adalah profesi di dunia ini cuma dua. Satu guru, dua yang lain-lain," kata Kris. 

Baca juga: Mantan Mendikbud Daoed Joesoef Meninggal Dunia

Jenazah Daoed disemayamkan di rumah duka, Jalan  Bangka VII Dalam Nomor. 14, Jakarta Selatan.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Giri Tama, Bogor, Jawa Barat. Almarhum meninggalkan seorang istri, Sri Sulastri; seorang anak, Sri Sulaksmi Damayanti, menantu, dan dua orang cucu. 

Daoed Joesoef
 lahir di Medan Kota, Sumatera Utara, pada 8 Agustus 1926. Ia menempuh pendidikan di HIS, Medan (1939); MULO-Tjuu Gakko, Medan (1944); SMA, Yogyakarta (1949); Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1959); Program Master, Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne, Perancis (1969); Doctorat de L'Universite, Universite de Paris, Perancis (1965); Docteur d'Etat es Sciences Economiques, Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne, Perancis (1973).

Daoed Joesoef menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan III (1978 - 1982).

Kompas TV Guna meningkatkan kualitas pendidikan di Bali berbagai terobosan terus diupayakan pemerintah.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com