Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Sidak ke Sekolah di Daerah Tertinggal

Kompas.com - 15/01/2018, 14:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kembali mengunjungi daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), yakni Kabupaten Sorong, Papua Barat dan kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Kunjungan dilakukan Mendikbud selama dua hari pada akhir pekan, pada Sabtu (13/1/2018) hingga Minggu (14/1/2018) kemarin.

Di Sorong, Mendibud melakukan sidak ke SMK Negeri 3 Sorong. Di sekolah yang menjadi salah satu program revitalisasi ini, Mendikbud mengecek berbagai peralatan laboratorium. Mendikbud juga menanyakan kemitraan SMK ini dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Saya berharap program revitalisasi SMK ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Kebutuhan tenaga terampil di Sorong ini sangat besar seiring kemajuan kota ini, jadi harus disiapkan dengan baik," kata Muhadjir seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbud, Senin (15/1/2018).

Baca juga: Guru Membuka Jalan bagi Masa Depan Anak di Daerah Tertinggal

Mendikbud mengapresiasi Gubernur Papua Barat, Diminggos Mano, yang memiliki perhatian pada pendidikan.

Ia berharap agar Pemda setempat terus meningkatkan anggarannya untuk pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia.

Hal serupa juga disampaikan Mendikbud di Gorontalo. Di hadapan 1.000 orang guru dan pegiat pendidikan kota itu, ia mengungkapkan optimisme bahwa Gorontalo dapat mengejar ketertinggalan karena sudah memiliki perhatian besar pada pendidikan.

Mendikbud juga berpesan agar para guru terus berjuang menjadi pendidik yang dapat cepat merespon perubahan.

Alih-alih hanya sebagai pengajar, Mendikbud berpesan bahwa guru harus hadir sebagai pendidik yang tanggung jawabnya sangat besar bagi perkembangan siswanya.

Baca juga: Pendidikan Informal untuk Penguatan Pembelajaran di Daerah Tertinggal

"Jangan berpikir sedikit-sedikit mengubah kurikulum, tetapi berpikirlah bahwa tantangan di depan terus berubah. Oleh karenanya harus dihadapi dengan kemampuan menghadapi perubahan itu sendiri. Guru lah kurikulum yang sebenarnya, jadi jangan alergi dengan perubahan," kata Mendikbud.

Resmikan 5 sekolah

Sementara itu di Pohuwato, Mendikbud meresmikan lima unit sekolah baru bantuan Kemdikbud.

Mendikbud berharap pembangunan sekolah ini dapat mempercepat pembangunan SDM setempat.

Mendikbud juga memberi apresiasi organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah. Di Sorong, misalnya, sekolah-sekolah Muhammadiyah justru dipenuhi siswa nonmuslim.

Tidak sedikit lulusan sekolah Muhammadiyah menjadi tokoh dan pejabat setempat. Ia menyebutkan, Wali Kota Jayapura, Bupati Jayapura, dan Wakil Gubernur Papua Barat adalah alumni sekolah Muhammadiyah.

Mendikbud mendorong agar peran ormas dalam membantu pemerintahan diperkuat. Ia mengakui, kemampuan negara masih terbatas sehingga membutuhkan partisipasi masyarakat luas melalui ormas-ormas tersebut.

Kompas TV Mendikbud Larang Siswa SD-SMP Nonton Film G30S/PKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com