Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra, PKS, dan PAN Pasrah Ditolak Yenny Wahid

Kompas.com - 04/01/2018, 10:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menghormati sepenuhnya keputusan putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, yang menolak pinangan Partai Gerindra, PKS, dan Partai Amanat Nasional maju pada Pilkada Jawa Timur 2018.

Hal itu disampaikan Sohibul seusai pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kediaman Prabowo, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/1/2018) malam.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman saat memberikan pernyataan pers di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman saat memberikan pernyataan pers di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2017).
"Ya, tadi sudah dengar dari Bu Yenny (Wahid). Memang tadi Bu Yenny yang tidak siap. Itu hak beliau. Kami hormati. Jadi, enggak ada masalah buat kami," kata Sohibul.

Baca juga: Alasan Yenny Wahid Tolak Tawaran Prabowo Maju di Pilkada Jawa Timur

Menurut Sohibul, PKS, Gerindra, dan PAN akan mencari alternatif calon selain Yenny yang dinilai mumpuni bertarung dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur.

Hal senada disampaikan Ketua DPP PAN Yandri Susanto yang juga hadir dalam pertemuan membahas Pilkada Jawa Timur, Rabu malam itu.

PAN menghormati keputusan Yenny yang menolak pinangan untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2018.

"Ya, itu hak beliau (Yenny), kami akan terus mencari calon yang tepat," kata Yandri.

Yenny tolak tawaran Prabowo

Sebelumnya, Yenny Wahid menolak pinangan Partai Gerindra yang menawarkan dirinya maju sebagai calon gubernur Jawa Timur.

Baca: Yenny Wahid Tolak Pinangan Prabowo Maju di Pilkada Jawa Timur

Pemilik nama lengkap Zannuba Arrifah Chafsoh Rahman Wahid itu mengaku ditawari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto maju di Pilkada Jawa Timur.

"Tawaran tersebut saya pertimbangkan dengan matang, tetapi kami keluarga Gus Dur meyakini punya tugas sejarah untuk menjaga bangsa ini dan memastikan keluarga NU (Nahdlatul Ulama) tidak pecah," kata Yenny di kediaman Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2018).

Kompas TV Seolah menjawab spekulasi yang beredar beberapa jam yang lalu, Yenny Wahid menemui Prabowo di rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com