Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Dadap Merasa Terusik Aparat dan Dihalau Saat Lapor ke Mabes TNI AD

Kompas.com - 28/12/2017, 18:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Baru Dadap, Kabupaten Tangerang, merasa terusik dengan kehadiran aparat TNI AD dari Komando Distrik Militer 0506 Kabupaten Tangerang di permukiman warga sejak 15 Desember 2017.

Aparat tersebut ditengarai tengah menjaga pembangunan proyek rumah susun yang dibangun Pemda Tangerang, serta rencana pembangunan jembatan reklamasi yang menghubungkan Pulau C dan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

TNI-AD Kodim 0506 Tangerang itu disebut mengawal alat-alat berat masuk untuk mendirikan tiang panjang.

Menurut pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Nelson Nikodemus Simamora, proyek tersebut selama ini ditolak warga Dadap karena tidak memiliki Amdal dan tidak melibatkan partisipasi warga.

"Kehadiran aparat TNI-AD dengan senjata lengkap di wilayah Kampung Dadap membuat situasi mencekam, seakan Kampung Dadap adalah wilayah perang. Aparat TNI berjaga selama 24 jam berganti-gantian," ujar Nelson kepada Kompas.com, Kamis (28/12/2017).

(Baca juga: Jembatan Pulau C-Dadap, Akses Darat Pertama ke Pulau Reklamasi)

Nelson menilai pengerahan dan pengunaan kekuatan TNI AD menjaga proyek rusun dan jembatan bertentangan dengan fungsinya yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Menurut dia, warga Kampung Baru Dadap terintimidasi dengan kehadiran aparat tersebut, serta kehilangan hak atas rasa aman, sesuai dengan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Oleh karena itu, warga Kampung Dadap yang didampingi LBH Jakarta dan lembaga Kiara berniat melaporkan hal tersebut ke Mabes Angkatan Darat dan Polisi Militer pada Rabu (27/12/2017).

Sejumlah tiang pancang nampak berdiri di Pantai Pasir Putih Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/9/2017). Rencananya, di tempat ini akan dibangun jembatan penghubung dari Dadap ke Pulau C hasil reklamasi di pantai utara Jakarta.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah tiang pancang nampak berdiri di Pantai Pasir Putih Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/9/2017). Rencananya, di tempat ini akan dibangun jembatan penghubung dari Dadap ke Pulau C hasil reklamasi di pantai utara Jakarta.
Mereka menuntut agar polisi militer memeriksa Komandan Distrik Militer 0506 Tangerang atas pelanggaran hukum dan kode etik TNI. Selain itu agar diberikan sanksi kepada Komandan Distrik Militer 0506 Tangerang beserta jajarannya.

Warga juga menuntut agar TNI AD Kodim 0506 Tangerang menarik anggotanya yang mengawal proyek di Kampung Baru Dadap dan memastikan bahwa TNI tidak turut serta dalam proyek-proyek swasta maupun pelanggaran hukum yang menimbulkan kerugian bagi rakyat.

Namun, di perjalanan, mereka merasa dihadang oleh beberapa anggota TNI.

"Saat warga berkumpul di LBH Jakarta, belasan anggota TNI dan polisi melarang warga menuju ke ke Mabes TNI dan POM AD dengan alasan tidak memiliki izin," kata Nelson.

Setelah dilakukan perdebatan antara warga dan aparat di LBH Jakarta, kemudian mereka diperbolehkan menuju Mabes AD dan POM TNI-AD. Namun, di tengah jalan, warga kembali dihadang anggota TNI AD dan Polsek Gambir.

"Warga memutuskan kembali ke LBH untuk dialog ke dengan perwakilan TNI," kata Nelson.

Setelah dilakukan dialog, akhirnya ada kesepakatan bersama antara TNI AD dengan warga Kampung Dadap untuk menarik pasukan dari wilayah tersebut.

"Danrem akan ke Dadap hari ini," kata Nelson.

(Baca juga: Jembatan Penghubung Pulau C dengan Dadap Didesain Sepanjang 1 Km)

Penjelasan TNI AD

Secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh mengatakan, TNI AD melalui Kodam Jaya telah turun ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan ini.

Setelah diselidiki, anggota Kodim Tangerang 0506 Kabupaten Tangerang ditugaskan untuk karya bakti dalam rangka membantu pemerintah daerah di Dadap.

Mereka telah berkoordinasi dengan desa, kecamatan dan pemerintah daerah sehingga sudah melalui prosedur yang benar. Alfret menegaskan bahwa tak ada satu pun tentara yang mengintimidasi warga di sana

"Apakah prajurit ada yang menodongkan senjata? Kan tidak ada. Sudah dicek di lapangan," kata Alfret.

Terkait penghadangan terhadap warga yang hendak melapor ke Markas Besar TNI Angkatan Darat dan Polisi Militer, Alfret membantah bahwa tentara yang melakukannya. Saat kejadian tersebut, ada juga anggota polisi yang terlibat.

Alfret memastikan, warga yang melapor ke Polisi Militer sesuai prosedur pasti akan ditindaklanjuti. Bahkan, pihaknya berterima kasih jika ada koreksi dari masyarakat mengenai perilaku anggotanya di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com