Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Saat Foto Perkawinan Warga Mengalahkan Ahok, Anies, dan Novanto

Kompas.com - 12/12/2017, 07:07 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Berita terkait dua menteri dan seorang bupati yang jadi tamu istimewa dalam pernikahan warga di Purwakarta, menjadi berita terpopuler sepanjang hari  Senin (11/12/2017) kemarin di Kompas.com.

Berita ini natural dan terasa menyentuh, jauh dari hirup pikuk politik dan terbukti berhasil "mengalahkan" berita "keras" terkait Ahok, Anies, dan Setya Novanto. Jangan sampai Anda ketinggalan informasi unik ini. 

Berita populer lainnya, masih terkait nama-nama yang sudah familiar di panggung politik, seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Setya Novanto. Bagi Anda yang tak punya banyak waktu membaca, luangkan waktu 3 menit untuk memutakhirkan informasi menarik sepanjang hari kemarin hingga hari ini. Simak...


1.  Ketika 2 Menteri dan 1 Bupati Jadi Tamu Tak Diundang di Pernikahan Warga

Dua menteri tiba-tiba menghadiri pernikahan Ajat Sudrajat (25) dan Riska Rahmawati (22) di Purwakarta, Minggu (10/5/2017). Kejadian itu sontak membuat warga kaget.

Dua menteri yang jadi tamu tak diundang itu, yakni Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dan Menkominfo Rudiantara. Mereka ditemani Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Awalnya, ketiga pejabat itu membuka acara Final Liga Desa di Lapangan Purnawarman, Minggu. Kebetulan acara itu berdekatan dengan lokasi resepsi pernikahan warga. Bupati Dedi tiba-tiba mengajak dua menteri itu menghadiri pernikahan warga.

“Sok, iraha deui nikah didatangan Pak Menteri, dua Menteri langsung ieu, omat kudu rukun, Pak Menteri mere restu (Kapan lagi nikah dihadiri Pak Menteri, dua sekaligus ini, awas harus rukun. Pak Menteri memberikan restu),” ujar Dedi saat memberi wejangan.

Dedi pun mendoakan kedua mempelai agar bisa hidup sakinnah, mawaddah dan warrahmah.

 Baca selengkapnya : Ketika 2 Menteri dan 1 Bupati Jadi Tamu Tak Diundang di Pernikahan Warga

 

2. Ternyata Ahok Buat Pergub yang Wajibkan Video Rapat Ditayangkan untuk Publik

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melayani permintaan foto warga pada hari pertamanya aktif di Balai Kota, Senin (17/4/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melayani permintaan foto warga pada hari pertamanya aktif di Balai Kota, Senin (17/4/2017).
Ternyata, kebijakan menayangkan video-video rapat agar bisa dilihat publik diatur dalam peraturan gubernur. Pergub tersebut ditandatangani mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 16 Agustus 2016.

Pergub yang dimaksud adalah Pergub Nomor 159 Tahun 2016 tentang Penayangan Rapat Pimpinan dan Rapat Kedinasan Pengambilan Keputusan Terkait Pelaksanaan Kebijakan pada Media Berbagi Video.

Pergub itu bisa diakses melalui laman jdih.jakarta.go.id milik Pemprov DKI Jakarta.

Media berbagi video yang biasa digunakan Pemprov DKI Jakarta saat itu adalah YouTube. Pemprov DKI Jakarta memiliki akun YouTube resmi bernama Pemprov DKI Jakarta.

Pada Pasal 2 poin kedua pergub tersebut tertulis tujuan penayangan video untuk menjamin hak warga agar bisa mengetahui proses kebijakan publik, pengambilan keputusan, dan alasannya.

 Baca selengkapnya : Ternyata Ahok Buat Pergub yang Wajibkan Video Rapat Ditayangkan untuk Publik

 

3. Tabrakan Kijang dan Avanza di Tol Cawang, Korban Bergelimpangan

Korban tabrakan Toyota Avanza dan Kijang di Tol Cawang, Senin (11/12/2017)stanly Korban tabrakan Toyota Avanza dan Kijang di Tol Cawang, Senin (11/12/2017)
Tabrakan terjadi pada Senin (11/12/2017) pagi di Tol Cawang arah Cikampek Kilometer 00.200, Senin (11/12/2017). Kecelakaan melibatkan 14 orang yang saat ini sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati dan RS UKI.

Dari laporan kepolisian, insiden itu berawal dari mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 2951 TFI yang melaju dari Cikampek lewat Cawang pada pukul 04.20.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba mobil menabrak pembatas jalan di tengah dan pindah ke jalur arah Cawang-Cikampek.

"Setelah masuk ke jalur sebelah dan bersamaan dengan itu bertabrakan dengan Toyota Kijang (A 1591 EM) yang melaju dari arah Grogol menuju Cikampek," kata Kabid Humas Kepolisian Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam laporannya, Senin (11/12/2017).

Toyota Avanza berhenti di lajur satu menghadap ke barat posisi normal. Sementara mobil Kijang menabrak pagar seng yang berada di bahu jalan menghadap utara dengan posisi melintang.

"Diduga karena mengantuk. Korban ada 14 dan semuanya saat ini sudah dievakuasi di RS UKI dan RS Polri untuk penanganan lebih lanjut," ujar Argo.

Baca selengkapnya : Tabrakan Kijang dan Avanza di Tol Cawang, Korban Bergelimpangan 


4. Melihat Rencana Anies-Sandiaga Mengurai Kesemrawutan di Tanah Abang...

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017).Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan Presiden Joko Widodo bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno belum menjelaskan secara spesifik seperti apa konsep penataan kawasan Tanah Abang yang mereka rancang. Namun, mereka sedikit demi sedikit memberikan gambarannya.

Anies menyebut Pemprov DKI Jakarta akan membuat Tanah Abang menjadi kawasan yang teduh.

"Enggak ada bangunan khusus, cuma diperlukan. Ini kan daerah yang kalau di siang hari itu cukup terik, ya. Jadi, nanti akan dibuatkan tempat-tempat yang bisa lebih teduh," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/12/2017).

Apa yang dimaksud dengan teduh, Anies tidak mau menjawabnya.

Sementara itu, Minggu (10/12/2017), Sandiaga mengatakan akan ada penutupan jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk menampung 400 pedagang kaki lima (PKL) berjualan.

Baca selengkapnya: Melihat Rencana Anies-Sandiaga Mengurai Kesemrawutan di Tanah Abang...

 

5. Jurus Mundur ala Setya Novanto...

Tersangka kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto (kedua kanan) seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/12/2017). KPK menyatakan berkas perkara tersangka kasus korupsi proyek KTP Elektronik itu sudah lengkap atau P21 dan siap untuk disidangkan.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Tersangka kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto (kedua kanan) seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/12/2017). KPK menyatakan berkas perkara tersangka kasus korupsi proyek KTP Elektronik itu sudah lengkap atau P21 dan siap untuk disidangkan.
Setya Novanto akhirnya bersedia mundur dari jabatannya sebagai ketua DPR. Dari dalam Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, tersangka kasus korupsi proyek e-KTP itu disebut-sebut sudah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Fraksi Partai Golkar di DPR.

Namun, dalam surat pengunduran diri tersebut, Novanto turut menunjuk Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Golkar Aziz Syamsuddin menggantikan posisinya.

Aziz menilai, surat tersebut sah dan ia mengaku siap menjadi ketua DPR menggantikan Novanto.

Meski demikian, internal Partai Golkar bergejolak dan menolak surat yang ditandatangani Setya Novanto itu.

Politisi Golkar, Yorrys Raweyai, misalnya, menilai surat pengunduran diri tersebut justru menjadi strategi Novanto mempertahankan kekuasaan.

"Nah itulah, ada kekuatan yang ingin mempertahankan kekuasaan guna melindungi koruptor, ini bahaya sekali. Apalagi, dia dalam status dipenjara," kata Yorrys di Hotel Manhattan, Minggu (10/12/2017).

Baca selengkapnya : Jurus Mundur ala Setya Novanto...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com