Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Skeptis pada Media Sosial, Tantangan bagi Generasi Milenial

Kompas.com - 10/12/2017, 10:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

SEJAK kemunculan media sosial, orang kian ramai sign-up (mendaftarkan diri) dan menjadi bagian dari keluarga bernama internet.

Jargon "bagikan pikiran Anda" menjadi pertanyaan untuk menuangkan ide dan gagasan untuk menuliskan status.

Sejak itu pula orang suka menafsirkan sesuai kebutuhannya, tidak lupa pula meninggalkan jempol sebagai apresiasinya. Ruang bersosial direduksi dan dipersimbolkan dengan berbagai thumbnail. Orang masuk di ruang informasi dan saling membalas pesan pada kolom komentar, saling membalas pesan berbentuk perbincangan.

Menjadi keluarga bernama internet sudah tentu akan berkenalan dengan saudara-saudara di dalamnya, Google, Facebook, Instagram, Twitter. Aplikasi tersebut semakin sering memberikan umpan balik yang bagus dan terus menerus, setiap detik dan menciptakan kondisi tidak bisa lepas (addicted).

Kecenderungan tidak bisa lepas dari informasi dinamakan Fomo (fear of missing-out) adalah istilah "takut ketinggalan" informasi. Fomo menciptakan kecanduan informasi yang disediakan internet.

Pada segi kesehatan, kesenangan akan timbal balik itu dikerjakan oleh hormone dopamine dengan cara kerja memberi kesenangan terhadap suatu rangsangan, dan sekarang kesenangan dimunculkan dari internet.

Internet dan ketaksadaran global

Internet menghubungkan manusia di sini dengan manusia di sana, software dan aplikasi menciptakan komunitas baru bernama ketaksadaran global. Facebook dan piranti teknologi tidak membuat status atau keberadaan seseorang menjadi "meningkat".

Sebaliknya, pemakaian software dan gadget akan menyamaratakan seseorang di lautan informasi, sebuah mesin yang tak terlihat, makhluk yang tak bisa dimatikan, bernama: internet.

Seringkali media sosial digunakan untuk kesenangan semata, tidak memiliki pemaknaan mendalam, akibatnya seorang hanya akan dinilai dari apa yang dia posting saja.

Generasi milenial tampaknya hanya akan menyusahkan perusahaan di masa mendatang. Indikasinya ada pada pendidikan mereka, terutama dalam komunikasi. Menurutnya, generasi yang disebut milenial merupakan produk dari komunitas yang tercipta berkat software dan aplikasi.

Generasi ini rupanya harus mendapat pendidikan pengelolaan data yang baik. Jika tidak, mereka tidak akan bertahan lama. Tidak sabar, suka berpindah kerja dan tidak bisa menjalin komunikasi merupakan ciri utama milenialis, merekalah pengguna aplikasi hanya sebagai alat.

Kebiasaan antiverifikasi

Membagikan informasi sebenarnya sangat lumrah, hasrat untuk membagikan tentu saja diimbangi dengan pentingnya informasi yang didapat dan diukur dari sisi manfaat dan keterlibatan pembaca. Share informasi merupakan soal keputusan individu, apakah akan melakukan tindakan share atau tidak.

Menemukan informasi yang benar memang harus diimbangi dengan kebiasaan membaca dan rajin mengikuti perkembangan berita. Berita yang bagus dan bermanfaat membuat kita sebagai pembaca merasa wajib untuk membagikan, dan hal tersebut sangat boleh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com