Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Dukung Pegawai yang Berseteru dengan Dewi Perssik

Kompas.com - 07/12/2017, 06:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa malam itu di  jalur busway depan Mal Pejaten Village, Jakarta Selatan, mungkin saja sering terjadi di sejumlah tempat. Kendaraan pribadi mencoba masuk ke dalam jalur transjakarta untuk melepaskan diri dari kemacetan. Namun, kejadian di depan Mal Pejaten Village itu menjadi berbeda.

Yang mencoba masuk busway adalah Dewi Perssik, penyanyi dangdut terkenal,  yang ketika itu bersama suaminya. Petugas transjakarta yang menjaga agar busway tetap steril tidak mengizinkan mereka masuk.

Berawal dari kejadian itu, kini keduanya saling melapor ke polisi. Petugas transjakarta, Harry Maulana Saputra, melaporkan Dewi Perssik, begitu juga sebaliknya. Meski melapor secara pribadi, Harry mendapatkan dukungan penuh dari bos tempat dia bekerja, yaitu Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono.

"Jadi buat PT Transjakarta malah kami harus menghargai petugas yang punya dedikasi seperti ini. Karena yang dia munculkan bukan kepentingan pribadi, kok," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (6/12/2017).

Baca juga: Polisi Periksa Petugas Transjakarta yang Cekcok dengan Dewi Perssik

Menurut Budi, kejadian itu sebenarnya sederhana saja. Petugas hanya menjalankan tugas dengan baik. Sudah sewajarnya Harry melarang seseorang menggunakan kendaraan pribadi di jalur busway meski orang itu adalah Dewi Perssik sekalipun.

"Jadi ini orang ketemu petugas transjakarta yang konsisten melakukan tugasnya," ujar Budi.

Jadi ramai

Kejadian itu ramai karena ada video yang beredar di media sosial. Larangan masuk busway untuk mobil Dewi Perssik diwarnai perseteruan. Dewi menilai petugas transjakarta arogan dan bersikukuh bahwa dia disuruh polisi melalui jalur transjakarta itu.

"Mau dibilang sama seribu orang saksi enggak apa-apa, kan yang dibutuhkan bukti CCTV sama video dan kami dalam kawalan polisi, kalau saya masuk jalan (busway) berarti disuruh sama polisi, bukan karena asal-asalan," ujar Dewi.

Baca juga: Dirut Transjakarta Sebut Petugasnya Benar Stop Mobil Dewi Perssik yang Masuk Busway

Dewi memang mengaku sedang dalam pengawalan polisi pada malam itu. Namun, saat Dewi dan suaminya berhadapan dengan petugas transjakarta, polisi yang mengawal Dewi justru tidak terlihat.

Anggota polisi yang mengawal Dewi disebut tertinggal dan masih berada di Jalan Arteri, sedangkan penyanyi sudah berada di depan Mal Pejaten Village.

Kemarin, polisi sudah memeriksa petugas transjakarta yang melaporkan Dewi Perssik. Polisi juga meminta keterangan anggota polisi lain yang berada pada kejadian itu. Kasus tersebut masih bergulir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com