Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Panggil Dubes AS, Tanya Aksi Trump Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Kompas.com - 06/12/2017, 08:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan di Jakarta, Senin (4/12/2017) lalu.

Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menegaskan posisi Indonesia terhadap rencana kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Saya sudah sampaikan, Indonesia concern atas pemberitaan itu dan kami menyampaikan, apabila hal itu terjadi, maka dapat membahayakan proses perdamaian antara Palestina dan Israel," ujar Retno saat dijumpai di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (5/12/2017).

Retno juga menyampaikan bahwa rencana kebijakan Trump tersebut bakal menimbulkan gejolak di Timur Tengah. Stabilitas keamanan di sana berpotensi terancam.

Baca juga : Trump Tunda Pengumuman Pemindahan Kedubes AS di Israel

Donovan, lanjut Retno, menjelaskan bahwa kebijakan Trump tersebut belumlah bersifat final.

"Jawaban beliau, sampai saat ini belum ada keputusan final dari Presiden Trump mengenai permasalahan ini," ujar Retno.

Selain menjelaskan posisi Indonesia tentang rencana Trump itu ke Dubes AS di Jakarta, Indonesia juga menjelaskan hal yang sama ke negara Timur Tengah. Beberapa waktu lalu, Indonesia diketahui menghadiri pertemuan yang dihadiri duta-duta besar dari negara Arab.

"Dalam seminar itu, kami sampaikan juga mengenai Jerusalem. Indonesia mengirimkan pesan yang sangat jelas mengenai persoalan ini," ujar Retno.

Baca juga : Apakah Trump Bakal Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan semakin dekat untuk memberi keputusan mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Dilansir dari AFP, Senin (4/12/2017), para pemimpin Palestina terus melobi untuk melawan pengakuan itu, karena dapat memicu kemarahan negara Arab.

Menantu Trump, sekaligus utusan AS untuk perdamaian Timur Tengah, Jared Kushner, menuturkan Presiden AS akan melihat banyak fakta sebelum memberikan keputusan yang tepat.

"Presiden akan membuat keputusannya," katanya, di depan Forum Saban.

Baca juga : Israel Hancurkan Rumah Impian Sebuah Keluarga Palestina di Yerusalem

"Dia masih melihat fakta-fakta yang berbeda, sehingga ketika membuat keputusannya, dia melakukannya di saat yang tepat," tambahnya.

Pada Senin (4/12/2017) waktu setempat, Trump harus memutuskan apakah akan menandatangani penundaan rencana untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem selama enam bulan berikutnya lagi.

Namun, menurut keterangan diplomat dan pengamat, Trump juga diperkirakan akan mengumumkan dukungan klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibukota, pada Rabu (6/12/2017) waktu setempat.

Kompas TV Selain menusuk, ia juga menabrakkan mobil yang ia kendarai ke dua orang warga Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com