Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Meme Negatif Setya Novanto, Pengacara Ancam Akan Lapor ke Polisi

Kompas.com - 18/11/2017, 22:09 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Ketua DPR Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan siapa pun yang dianggap mencemarkan nama kliennya.

Fredrich mengatakan banyak meme negatif kliennya bertebaran di dunia maya, khususnya di media sosial, setelah kecelakaan mobil yang dialami Novanto. Akibat kecelakaan itu, Novanto kini menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kayak meme, satu-satu saya masukin polisi selesai. Saya enggak pusing, begitu saja," ujar Fredrich di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).

Menurut Fredrich, ada banyak sekali akun yang akan dilaporkan karena membuat, mengunggah, dan menyebarkan meme yang dianggap menghina Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

"Jelas banyak sekali. Nanti saja," ucapnya.

(Baca juga: Meski Dikritik, Novanto Tak Akan Cabut Laporan soal Meme)

Ia pun tak ambil pusing dengan anggapan miring publik terhadap langkah kontroversial yang diambilnya itu.

"Silakan," kata Fredrich.

Bahkan, saat ini, kata Fredrich, pihaknya tengah memilah akun-akun media sosial mana saja yang akan dilaporkan ke polisi.

"(Sebelumnya) kan sudah, yang baru ini anak buah saya sedang evaluasi," ucapnya.

(Baca juga: Polisi Diminta Proporsional Proses Laporan soal Meme Novanto)

Novanto dirawat RSCM Kencana sejak Jumat (17/11/2017). Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP itu dirawat di lantai 7 kamar 705 dengan kelas VIP.

Ia sebelumnya dirawat di RS Medika Permata Hijau. Novanto mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau ketika tengah diburu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Saat itu Novanto terburu-buru menuju studio salah satu stasiun televisi swasta untuk melakukan siaran langsung. Setelah siaran langsung, Novanto berencana mendatangi KPK untuk memberikan keterangan.

KPK memburu Novanto setelah yang bersangkutan berkali-kali tak memenuhi panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Saat ini status Novanto menjadi tahanan lembaga antirasuah meski masih menjalani perawatan kesehatan di RSCM Kencana.

Kompas TV Menurut polisi, penyelidikan kasus ini adalah bagian dari tugas Polri untuk melayani masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com