Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPR: Baru Kali Pertama Ini Ada Korsleting

Kompas.com - 14/11/2017, 13:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto mengatakan, kebakaran yang terjadi di sebuah ruangan di Gedung Nusantara III Kompleks DPR, merupakan kejadian pertama selama ia menjadi pimpinan DPR.

Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting mesin di ruang kontrol pendingin ruangan (AC).

"Selama saya di sini (berkantor di DPR), baru pertama kali ini ada korsleting AC," kata politisi Partai Demokrat itu.

Agus menjadi pimpinan DPR pada periode 2014-2019. Sebelumnya, yaitu pada periode 2004-2009, dia menjabat sebagai Ketua Komisi X yang menangani pendidikan, olahraga, kesehatan, dan kebudayaan.

(Baca juga: Kebakaran, Wakil Ketua DPR Baru Turun Begitu Dengar Alarm Kedua)

Menurut informasi sementara yang ia dapat dari staf, korsleting pada kotak air handling unit (AHU) kemungkinan terjadi karena banyak mesin yang sudah aus dan kabel-kabel yang berdempetan.

Padahal, ia mengatakan, selama ini sudah dilakukan pengecekan dan perawatan atau maintenance secara rutin.

"Nanti Kesekjenan DPR pasti akan mengecek semua sistem kelistrikan di gedung DPR," kata Agus.

(Baca juga: Korsleting, Lantai 2 Gedung Nusantara III DPR Kebakaran)

Akibat kebakaran yang terjadi, untuk sementara seluruh aktivitas di Gedung Nusantara III dihentikan.

"Aktivitas dihentikan sejenak, tunggu rekomendasi dari Kesekjenan apakah gedung sudah bisa dipakai atau belum," kata dia.

Agus mengatakan, ia tidak akan pulang dan menunggu kondisi steril dan aman untuk kembali ke ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com