Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-SBY Kembali Bertemu, Apa Kata PDI-P?

Kompas.com - 28/10/2017, 19:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono bukan merupakan sesuatu yang mendadak dilakukan. Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, pertemuan tersebut telah dirancang sebulan sebelumnya.

"Memang sudah direncanakan sudah cukup lama, sebulan sebelumnya," ujar Hasto di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (27/10/2017).

PDI-P, kata Hasto, menyambut positif pertemuan tersebut. Dia menyebut ada semangat gotong royong yang dibangun keduanya sebagai presiden dan orang yang pernah menduduki posisi tersebut. Dialog semacam itu dianggap penting untuk berjalannya roda pemerintahan Jokowi.

"Membuka ruang dialog dan persahabatan dengan tokoh-tokoh manapun, baik yang kritis sekalipun," kata Hasto.

Baca juga : Pertemuan Jokowi-SBY Diawali Komunikasi Pratikno-AHY

Hasto menganggap pertemuan tersebut wajar saja dilakukan. Dia membandingkan dengan pertemuan Jokowi dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua DPP PDI-P.

"Itu rutin dilakukan, sebagaimana ibu Megawati dan jokowi sering berdialog, bertemu di Istana Batu Tulis. Itu sama," kata Hasto.

Presiden Joko Widodo bertemu Presiden keenam SBY di Istana, Jumat (27/10/2017).KOMPAS.com/IHSANUDDIN Presiden Joko Widodo bertemu Presiden keenam SBY di Istana, Jumat (27/10/2017).
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuturkan, pertemuan Presiden Jokowi dengan SBY diawali dari komunikasi dirinya dan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono melalui WhatsApp.

Saat itu, kata Pratikno, Agus bertanya apakah memungkinkan jika ada pertemuan antara Presiden dan SBY.

"Memang beberapa waktu lalu kebetulan saya WA-an, komunikasi dengan Mas AHY. Ini Pak SBY akan silahturahmi, Pak Presiden menyambut 'oh iya bagus'. Kemudian kami arrange waktunya," ujar Pratikno.

Namun, selama ini belum menemukan waktu yang cocok untuk bertemu. Baru kemarin pertemuan tersebut bisa dilaksanakan.

Salah satu isu yang dibahas adalah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu Ormas) yang baru saja disetujui dalam paripurna DPR.

Kompas TV Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com