Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pengusaha Jepang, Jokowi Bahas Proyek MRT hingga Kereta Cepat

Kompas.com - 27/10/2017, 13:36 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membahas sejumlah investasi saat bertemu dengan para pengusaha Jepang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10/2017). Ada 12 pimpinan perusahaan Jepang yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Rombongan pengusaha dipimpin langsung oleh mantan Perdana Menteri Jepang yang juga Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia Yasuo Fukuda.

"Kunjungan ini dilakukan secara reguler dari waktu ke waktu untuk duduk bersama membicarakan proyek-proyek yang sedang dan akan dijalankan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, setidaknya ada 3 proyek di sektor perhubungan yang dibicarakan. Pertama, adalah pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.

"MRT itu tahap satu sudah selesai. Tahap dua sedang akan dilaksankaan. Dan tahap 3 sedang dalam tahap studi," kata Budi.

(Baca juga: PT MRT Ditunjuk Jadi Pengelola Kawasan TOD di Stasiun)

Proyek lain yang dibahas adalah kereta cepat Jakarta-Surabaya yang saat ini dalam tahap studi. Menhub mengatakan, studi yang dilakukan Japan International Corporation Agency (JICA) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ditargetkan akan selesai November.

"Dan kali ini memang kita bahas secara intensif dengan jepang agar berjalan cepat," kata dia.

Terakhir, Jokowi dan pengusaha Jepang juga membahas soal proyek pelabuhan Patimban. Saat ini proyek tersebut memasuki tahap tender.

"Dan kita akan mulai kurang leibh awal tahun depan dengan harapan kita bisa menyelesaikan di tahun 2019," ucap Budi.

(Baca juga: Mahkamah Agung Menangkan Pemprov DKI soal Ganti Rugi Lahan MRT)

Budi mengatakan, saat ini pemerintah tidak menemukan hambatan yang berarti dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut. Pembebasan lahan yang biasanya menjadi masalah klasik juga diyakini bisa teratasi.

"Patimban mungkin. Mungkin saja kendalanya adalah tanah. Tapi dengan perpres, dengan satu mekanisme yang baru ini, itu praktis bisa terkontrol," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono menambahkan, Jokowi dan para pengusaha Jepang juga membahas proyek terowongan pendukung pemerintah untuk tol Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru. Proyek ini akan digarap mulai Januari 2018.

"Karena ini di bukit barisan, untuk tunneling harus ada penyelidikan tanah dulu, mudah-mudahan dalam beberapa bulan ini bisa kita selesaikan," ucap Basuki.

Kompas TV Moda transportasi yang disebut menjadi solusi kemacetan Ibu Kota ini ditargetkan bisa beroperasi pada Maret 2019 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com