Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang dengan Jusuf Kalla, Ini Obrolan Anies-Sandi

Kompas.com - 26/10/2017, 15:47 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno makan siang bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Anies mengatakan dalam jamuan makan siang itu banyak yang dibicarakannya dengan Kalla.

"Diskusinya panjang. Kami banyak diskusi sambil makan siang. Obrolan tadi cukup produktif, makan siang sambil bekerja," kata Anies.

Anies menggunakan obrolannya tersebut antara lain mengenai manajemen air di DKI Jakarta yang implikasinya pada banjir.

"Ada juga pemukiman atau kampung kumuh. Kampung kumuh yang bisa ditata. Di luar itu kami juga ngobrol tentang persiapan Asian Games," kata Sandi.

(Baca: Instruksi Jokowi ke Anies: Saat Asian Games Jangan Kelihatan Masih Gali...)

Sedangkan Sandi menambahkan, untuk Asian Games obrolannya cukup teknis. Misalnya terkait renovasi velodrome yang harus segera dipastikan kesiapannya.

"Ada juga 10 GOR yang direnovasi untuk persiapan teknis dan tes event," kata dia.

Obrolan paling spesifik, kata Sandi, terkait layar countdown yang ada di bundaran hotel Indonesia. Kalla meminta arah layar tersebut dipindah.

(Baca: Momen Lucu Saat Jusuf Kalla Menanyakan Sepatu Anies-Sandi)

"Sekarang menghadap ke pos Polisi. Beliau minta diarahkan ke Sudirman. Supaya bisa dilihat. Sekarang minim warga yang melihat. Akan kami tindak lanjuti segera," kata dia.

Terakhir, kata Sandi, Kalla juga mengungkapkan harapannya akan manajemen kemacetan yang ada di Ibu Kota.

"Kuncinya kita bisa lebih baik koordinasi ke depan dan bisa ditongkrongin proyek-proyek ini. Kalau tidak bisa molor," tutup Sandi.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com