Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragama Itu Menyejukkan, Mendamaikan dan Membela Kemanusiaan...

Kompas.com - 19/10/2017, 11:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

Buya menuturkan, semestinya agama Islam dijalankan satu napas dengan kemanusiaan. Hal itu sering tidak dipahami oleh banyak orang.

Tidak heran, kata Buya, jika saat ini muncul kelompok-kelompok radikal yang merasa dirinya paling benar di antara kelompok lain.

"Islam itu semestinya satu napas dengan kemanusiaan dan ini tidak dipahami oleh kelompok-kelompok yang mengaku dirinya paling benar, yang radikal. Tapi saya katakan mereka itu ibarat sarang yang diletakkan di dahan rapuh. Tidak akan bertahan lama," kata Buya.

Membela Kemanusiaan

Saat ditemui usai acara, Fajar mengungkapkan bahwa penerbitan bukunya tersebut berangkat dari keprihatinan istilah "Aksi Bela Islam" yang mendadak populer di panggung politik dan gerakan keagamaan kontemporer.

Istilah tersebut, kata Fajar, menjadi mantra ampuh untuk memobilisasi dukungan umat Islam dalam merespons isu-isu sosial dan politik aktual yang dianggap berkaitan dengan nasib dan kepentingan umat Islam.

Padahal, menurut dia, pembelaan terhadap Islam hendaknya selaras dengan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan yang universal.

“Pembelaan terhadap agama Islam hendaklah berpijak pada kepentingan menjaga hak-hak umat Islam yang selaras dengan bangunan politik kebangsaan yang inklusif dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal,” ujar alumni Pondok Pesantren Hajjah Nuriyah Shabran itu.

Fajar menuturkan, saat ini masyarakat tengah terseret oleh arus polarisasi yang tajam sehingga memerlukan kearifan semua pihak agar integrasi bangsa tidak tergerus.

Dia berharap para elite politik dan tokoh agama tidak melontarkan pernyataan yang memicu sentimen sektarian maupun rasial.

"Semangat membela Islam di Republik ini menjadi bagian dari ruh membela tanah air, perekat solidaritas kebangsaan," tuturnya.

"Mempertentangkan komitmen keislaman dengan solidaritas kebangsaan bahkan kemanusiaan bukanlah jalan luhur yang telah disepakati para pendiri bangsa,” kata Fajar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz.

Menurut dia, esensi kehadiran agama berupaya mendorong agar manusia menciptakan kedamaian, keadilan dan kerukunan.

Orang seringkali lupa bahwa beragama juga harus menghadirkan prinsip-prinsip kemanusiaan.

"Jadi selama ini orang berpikir beragama itu harus selalu ber-Tuhan tapi melupakan esensinya sebagai manusia. Esensi sebagai manusia itu kan membumikan kedamaian, membumikan keadilan, kerukunan. Itu yang seharusnya menjadi esensi bagaimana kita memeluk agama," ujar Darraz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com